Kisah Mencekam Warga Ciputat Saat Air Bah Terobos Rumahnya, Suara Wulan Bergetar: Saya Terseret

Kisah mencekam warga Ciputat Timur, Tangsel saat tanggul perumahannya jebol imbas hujan deras yang turun sejak Senin (7/7/2025). Air bah terobos rumah

KOMPAS.com/Tangkapan video di media sosial/Muhamad Isa Bustomi
TEMBOK JEBOL - Kondisi tembok di salah satu perumahan warga di Ciputat, Tangerang Selatan yang jebol pada saat hujan deras Senin (7/7/2025) sore. Akibatnya perumahan tersebut terendam banjir. Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang Selatan pada Senin (7/7/2025) menyebabkan tanggul jebol di kawasan Serua Indah, Ciputat Timur. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah mencekam warga Ciputat Timur, Tangerang Selatan saat tanggul perumahannya jebol akibat hujan deras yang turun sejak Senin (7/7/2025).

Suara Wulan (49) masih bergetar saat air bah menerobos masuk ke dalam rumahnya di  Perumahan di Jalan Aria Putra, Serua Indah

Wulan sempat terseret air. Ia nyaris tidak sempat menyelamatkan diri. 

"Jebol, udah langsung keseret semua. Saya juga keseret. Saya cuma mau selamatkan barang-barang, tapi nggak nyangka jebol secepat itu," kata Wulan di lokasi, Selasa (8/7/2025).

Wulan lalu bercerita detik-detik tanggul jebol yang menyebabkan banjir di perumahannya.

Bahkan video yang memperlihatkan tingginya banjir di perumahan tersebut viral di media sosial.

Salah satu video diunggah akun Instagram @Tangsel.info, memperlihatkan air deras menerobos masuk ke kompleks warga usai tanggul pembatas jebol.

Wulan mengungkapkan hujan mulai turun pada pukul 14.00 WIB, Senin (7/7/2025). 

Sekira 30 menit kemudian tembok belakang komplek perumahannya jebol.

"Air langsung ngalirnya ke sini," tutur Wulan.

Karena tidak ada saluran pembuangan air di bagian belakang komplek, Wulan sudah mengantisipasi situasi akan menjadi buruk. 

"Saya lihat ke atas, air dari belakang udah tinggi. Saya bikin pengumuman di blok (D) sini. Kendaraan dipindahin semua karena kita bakal banjir," katanya. 

Ia bahkan sempat membuat video kondisi air sebelum akhirnya menyadari bencana benar-benar di depan mata. 

"Saya turun lagi videoin. Ini air dari bawah nyembur ke atas. Saya langsung singkirin barang di rumah. Itu nggak sampai 10 menit, air naik dari sini, jebol!" ucapnya dengan nada masih gemetar. 

Wulan yang tinggal tepat di dekat tembok pembatas komplek mengalami dampak paling parah. 

Ia menyebut rumahnya selama ini aman dari banjir, bahkan saat jalanan sekitar terendam. Namun kali ini berbeda. 

"Dari awal kita tuh nggak pernah kebanjiran, walaupun banjir di jalan. Karena ini jebol dari komplek belakang dan dari sana juga jebol," kata Wulan.

Meski hari ini air telah surut, sisa lumpur masih tampak di jalan berkonblok dan di dinding rumah warga. 

Di blok D, yang paling dekat dengan lokasi tanggul jebol, perabotan rumah seperti kasur, bantal, dan barang elektronik dijemur di depan rumah. 

"Itu mah mobil ada yang sudah dibersihkan. Warga juga masih pada bersihin rumah," ujar Wulan.

Tembok pembatas yang jebol diperkirakan panjangnya mencapai 26 meter dan roboh ke arah rumah warga. 

Beberapa pekerja tampak membersihkan puing-puing tembok, sementara warga lainnya terus mengeringkan rumah dari sisa banjir

"Ada tetangga satu di blok D juga, itu rumah pertama dari dekat dinding, dan saya rumah kedua. Kami yang paling terdampak," lanjut Wulan. 

Sementara itu Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq, mengatakan banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur pada Senin, sejak pukul 14.00 WIB. 

Sekitar pukul 15.00 WIB, air mulai naik dan menerjang rumah warga setelah tanggul jebol. 

"Betul, tanggul jebol akibat curah hujan yang tinggi sehingga tidak bisa menahan debit air. Air masuk melalui pintu utama tembok rumah tempat usaha penyimpanan ayam beku di RT 01 RW 05," kata Bambang saat ditemui di lokasi, Selasa. 

Dari peristiwa ini, tercatat 150 kepala keluarga (KK) terdampak banjir dari total 170 KK yang tinggal di Perumahan Green Hils Serua Indah, RT 10 RW 04. 

Sebagian warga sempat terjebak banjir dan harus dievakuasi. 

"Ada sekitar 25 orang warga yang kami evakuasi ke Masjid Al Fatah Serua Indah, menggunakan perahu karet dari BPBD bersama personel TNI dan Polri," ujar Bambang. 

Hingga Selasa siang, warga masih membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir

Proses normalisasi dilakukan secara mandiri oleh warga dan dibantu petugas di lapangan.

Air Masuk Lewat Gudang Ayam 

Peristiwa banjir ini terjadi akibat tanggul jebol di Kelurahan Serua Indah, Ciputat. 

Menurut Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq, air masuk melalui bangunan usaha penyimpanan ayam beku yang berada di RT 01 RW 05. 

“Betul, tanggul jebol akibat curah hujan yang tinggi sehingga tidak bisa menahan debit air. Air masuk melalui pintu utama tembok rumah tempat usaha penyimpanan ayam beku,” ujar Bambang. 

Sebanyak 150 kepala keluarga dari total 170 KK di perumahan itu terdampak langsung. Evakuasi dilakukan oleh TNI, Polri, dan BPBD Tangsel menggunakan perahu karet. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved