Viral di Media Sosial

Aksi Rayyan Arkan Dhika Penari Pacu Jalur Mendunia hingga Ditiru Pemain AC Millan, Terkuak Sosoknya

Rayyan Arkan Dikha mendunia berkat aksinya saat bertugas sebagai penari pacu jalur. Bagaimana sosoknya?

Instagram/LBJ_Jakarta/Kominfo.riau
DITIRU KORBAN BANJIR - Sosok Rayyan Arkan Dikha mendunia berkat aksinya saat bertugas sebagai penari pacu jalur. Momen banjir yang menerjang Jakarta juga membuat aksi Dikha kembali viral. 

Namun yang paling mencuri perhatian adalah kacamata hitam besar yang ia pakai: lensa bergradasi warna pelangi, dengan bingkai putih mencolok, membuat penampilannya tampak nyentrik sekaligus penuh gaya.

Di lehernya, kain merah cerah melingkar rapi, terikat dengan simpul sederhana namun kuat, menambah kesan dramatis dan teatrikal layaknya seorang seniman yang siap tampil di panggung budaya. 

Ia mengenakan baju serba hitam dengan potongan ramping, dihiasi motif garis kuning dan putih yang menjalar dari sisi kiri, seolah membelah busana itu menjadi dua dimensi yang hidup, sisi tradisi dan sisi kekinian.

Penampilannya yang unik dan berani itu tidak hanya memancing senyum para ASN dan pejabat, tapi juga menjadi simbol semangat baru dalam promosi budaya, bahwa anak muda, dengan gayanya sendiri, tetap bisa menjunjung tinggi warisan tradisi. 

"Senang sekali. Gak nyangka bisa ketemu langsung sama Pak Gubernur, apalagi sampai dikasih penghargaan,” ujar Dikha, sapaan akrabnya, dengan mata berbinar, Selasa (8/7/2025).

Nama Dikha mulai dikenal publik setelah videonya menari lincah di atas perahu panjang tradisional Pacu Jalur viral di media sosial.

Aksinya yang energik, penuh penghayatan, dan sarat makna budaya, membuat banyak orang terpesona. 

Gerakannya yang menirukan aura dan semangat para pendayung itulah yang melahirkan tren “Aura Farming” sebuah bentuk ekspresi kreatif anak-anak muda Kuansing.

Tak butuh waktu lama, dunia digital menjadikan Dikha sebagai simbol budaya hidup.

Dari gelombang viral itulah, undangan pun datang. Ia diboyong ke Kantor Gubernur Riau, bukan sekadar tamu kehormatan, tapi pahlawan budaya di usia belia.

“Saya sudah jadi Anak Coki sejak umur 9 tahun. Belajar sendiri, gak ada yang ngajarin. Susahnya itu jaga keseimbangan sambil nari. Perahu kan goyang terus,” ujar Dikha, sambil tersenyum malu-malu.

"Sering juga terjatuh ke sungai dari perahu, untung pandai berenang," tambahnya lagi.

Anak Coki adalah penari di bagian depan perahu Pacu Jalur.

Tugasnya bukan hanya menari, tapi menjadi ikon semangat, menggoyangkan tubuh sambil berdiri di atas perahu yang melaju cepat, pekerjaan berat untuk anak seusianya.

Sosok Dikha

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved