Pramono Singgung Bandung Kota Termacet, Terkuak Titik Paling Parah di Lokasi Dedi Mulyadi Berkantor

Gubernur Jakarta Pramono Anung menyinggung Bandung menjadi kota termacet di Indonesia. Terkuak titik paling parah di kota Dedi Mulyadi berkantor.

Tribunjakarta/Dionisius Arya Bima/Tribun Jabar/Gani Kurniawan
TITIK KEMACETAN BANDUNG - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat ditemui di Halte Galunggung, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (3/7/2025). Kendaraan terjebak kemacetan saat melintas di Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/12/2024). 

TRIBUNJAKARTA.COM  - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyinggung Bandung menjadi kota termacet di Indonesia pada tahun 2024 lalu.

Jakarta bukan lagi kota termacet di Indonesia. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, membongkar titik terparah lokasi kemacetan di wilayahnya.

Hal itu berdasarkan data yang dimiliki Pemkot Bandung.

Bandung merupakan kota tempat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkantor. Kantor Gubernur Jawa Barat berada di Gedung Sate Bandung.

Ia menuturkan bahwa kemacetan paling parah terjadi di Jalan Soekarno Hatta karena menjadi pintu masuk dari arah barat, selatan, dan timur.

Pemkot Bandung sudah melakukan analisis terkait kemacetan yang kerap terjadi di sejumlah titik untuk menentukan langkah awal dalam menangani masalah macet tersebut.

"Macetnya dari pukul 6 pagi sampai pukul 10, lalu mulai lagi dari pukul 4 sore sampai pukul 8 malam. Ini sudah jadi rutinitas," ujar Farhan, Rabu (9/8/2025).

Farhan juga mencatat adanya pola kemacetan yang berbeda di tiga titik lainnya yakni Jalan Ir H Juanda, Sukajadi, dan Setiabudi. 

Ketiga jalur ke arah utara Bandung ini, dinilai hanya mengalami kepadatan dari pukul 16.00-20.00, tanpa kemacetan berarti di pagi hari.

"Ini menarik, ada perilaku mobilitas warga Bandung yang khas. Tapi datanya belum lengkap, jadi kita masih banyak asumsi," katanya.

Dengan melihat kondisi tersebut, kata Farhan, sangat penting ada kolaborasi dengan berbagai untuk memahami perilaku transportasi masyarakat secara lebih mendalam, termasuk dengan Tom Tom Traffic.

Pada tahun 2024 TomTom Traffic merilis bahwa Kota Bandung menempati posisi ke-12 sebagai kota termacet di dunia, hingga akhirnya kondisi ini pun menjadi perbincangan hangat masyarakat.

Data tersebut dirilis oleh TomTom Traffic berdasarkan peringkat indeks kondisi lalu lintas terhadap 500 kota yang ada di 62 negara dan 6 benua dengan indeks yang dibuat berdasarkan waktu tempuh rata-rata dan tingkat kemacetan.

"Kalau bisa ketemu dengan TomTom ini, saya undang secara terbuka. Kita kerja sama antara Pemerintah Kota dengan lembaga tersebut untuk mengurangi kemacetan. Siapa tahu ini bisa jadi bagian dari sistem digital, bahkan big data dan Blockchain," ucap Farhan.

Menurutnya, Kota Bandung harus terbuka terhadap kerja sama teknologi berbasis data, sehingga Farhan terbuka terhadap berbagai macam bentuk kerja sama, khususnya dalam platform teknologi digital yang salah satunya untuk mengatasi kemacetan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved