Diplomat Arya Daru Tewas di Kosan

Kemungkinan Besar Arya Daru Dibunuh, Kriminolog UI Soroti Lakban: Jarang Digunakan Kasus Bunuh Diri

Kriminolog, Haniva Hasna, menilai kemungkinan besar alumnus Universitas UGM jurusan Hubungan Internasional tahun 2005 itu condong ke arah pembunuhan. 

|
Tangkapan layar Kompas TV dan Kompas.com/Lidia Pratama Febrian
KEMATIAN DIPLOMAT MUDA - Kriminolog UI, Haniva Hasna menyoroti barang bukti berupa lakban yang melilit wajah Arya Daru Pangayunan (39) yang ditemukan tewas di indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025). (Tangkapan layar Kompas TV dan Kompas.com/Lidia Pratama Febrian). 

Sebab, ketika dia kehilangan nafas, korban sangat mungkin akan bergerak-gerak sehingga membuat posisi tewasnya dalam keadaan tidak rapi.

Ia pun menduga ada orang lain yang mengkondisikan tubuh Daru dalam posisi rapi.

"Ketika ini (ditemukan) rapi, dia pakai selimut kan, sangat-sangat tidak mungkin (bunuh diri), kecuali ada orang lain yang membantu mengkondisikan sehingga korban dalam kondisi yang sangat sempurna," katanya.

Haniva pun meragukan jika salah satu bukti yang menguatkan bahwa korban bunuh diri ialah karena pintu indekos yang terkunci dari dalam. 

Menurutnya, seorang pelaku yang berpengalaman bisa saja sudah mempelajari situasi kamar targetnya. 

"Kunci tertutup dari dalam atau hal lain itu kan semua bisa dipelajari, ketika seseorang sudah mahir atau sudah mempelajari bagaimana melakukan pembunuhan, apalagi ini bukan impulsif, sepertinya bukan hal yang aneh ketika dia harus mempersiapkan ini semua."

"Dan pastinya ketika akses susah berarti orang ini punya akses yang bisa dengan mudah masuk ke tempat itu," katanya. 

Selain itu, pelaku juga diduga telah mengetahui rutinitas daripada korbannya. 

Informasi mengenai kegiatan sehari-hari korban ini membantunya untuk melancarkan aksinya. 

"Pasti pelaku kalau kita melihat ya bagaimana dia melakukannya, berarti ada activity theory yang digunakan, dia melihat bagaimana si korban ini setiap hari berperilaku atau beraktivitas bahkan tahu aktivitas pengurus kosan itu. Nah, ini sebenarnya yang harus kita ketahui, siapa sebetulnya seseorang yang bisa melakukan ini secara sempurna," ucapnya.

Haniva menilai jika kasus ini terbukti merupakan pembunuhan, maka pelaku dinilai sangat berpengalaman karena telah merancang 'skenario' serapi itu. 

"Ini berarti dilakukan oleh orang yang sangat berpengalaman, ini sudah sangat sangat direncanakan," katanya. 

Kematian tak wajar

Universitas Gadjah Mada turut menanggapi kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39), yang tewas di indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. 

Pimpinan UGM menyebut jika kematian alumnus Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM ini tampak tak wajar. 

Hal itu perlu diusut tuntas. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved