Pembangunan RDF Rorotan Jangan Sampai Mubazir, Jadi Harapan Atasi Darurat Sampah Jakarta
RDF Rorotan yang sebelumnya diprotes warga karena menimbulkan bau akan mulai beroperasi secara bertahap pada tanggal 22 Agustus.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan yang sebelumnya diprotes warga karena menimbulkan bau akan mulai beroperasi secara bertahap pada tanggal 22 Agustus dan akan beroperasi sepenuhnya pada September 2025.
Fasilitas sampah modern di RW 08, Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara ini disebut merupakan RDF terbesar di dunia.
Hal itu disampaikan Staf Khusus (Stafsus) Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan, Firdaus Ali.
Firdaus optimistis, keberadaan RDF Rorotan bakal mendunia.
"Pemprov Jakarta juga akan bangun 4 RDF lainnya di empat kota," tuturnya dalam FGD berjudul RDF Plant Tutup atau Dilanjutkan? yang digelar Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) di Jakarta, dikutip Jumat (11/7/2025).
Firdaus memaparkan bahwa Jakarta saat ini sudah dalam kategori darurat sampah.
Timbulan sampah di Jakarta lebih dari 7.000 ton, dalam tiga hari bisa setinggi Candi Borobudur.
"Tumpukan sampah di Bantar Gebang saat ini sudah mencapai 56 juta ton," imbuhnya.
Firdaus selaku Koordinator Stafsus Gubernur menyesalkan ketidakhadiran Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Asep Kuswanto pada forum diskusi yang sangat erat kaitannya dengan Dinas yang dipimpinnya.
"Saya mau panggil Pak Asep, pengin tahu apa penyebabnya dia tidak hadir," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif LP2AD, Victor Irianto Napitupulu mengatakan, FGD ini menjadi penting untuk memastikan kelanjutan operasional RDF Rorotan yang sudah dibangun dengan nilai anggaran mencapai Rp 1,28 triliun.
"Dalam diskusi ini kami juga menghadirkan perwakilan warga dari Kelurahan Rorotan dan Jakarta Garden City (JGC) untuk menyerap langsung aspirasi mereka," bebernya.
Victor menegaskan, dengan semakin penuhnya kapasitas TPST Bantar Gebang maka diperlukan solusi untuk mengatasi persoalan sampah di Jakarta.
"RDF Rorotan sebagai fasilitas pengelolaan sampah di perkotaan bisa menjadi solusi untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPST Bantar Gebang," tegasnya.
Menurut Victor, persoalan yang terjadi terkait RDF Rorotan pasti ada solusi. Untuk itu, aspirasi warga perlu mendapatkan perhatian.
Tapi, jangan sampai RDF Rorotan yang sudah dibangun dengan anggaran besar ini menjadi mubazir.
"RDF ini sangat diperlukan. Saya menginginkan ke depan, biaya pembangunan RDF di wilayah kota lain di Jakarta bisa dioptimalkan dengan catatan jangan sampai ada kendala operasional lagi. Biar operasional RDF Rorotan ini menjadi standar dan percontohan nasional," bebernya.
Sementara itu, Ketua RW 08 Kelurahan Rorotan Ahmad Fauzi sebagai perwakilan warga meminta agar RDF Rorotan harus dilanjutkan karena banyak warganya yang menunggu bisa bekerja di tempat tersebut.
"Selama ini banyak warga kami yang bekerja sebagai buruh pabrik di Cikarang, Bekasi, dan lainnya tidak bertahan lama karena kontrak kerja habis. Dengan hadirnya RDF Rorotan diharapkan dapat menyerap lapangan kerja sekaligus mendorong peningkatan UMKM," pungkasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Bawa Bom Molotov, Dua Pemuda Hendak Demo di Gedung DPR Ditangkap Polisi di Kelapa Gading |
![]() |
---|
Selesai Upacara HUT ke-80 RI, Polsek Cilincing Bekuk Pengedar Ekstasi dari Hotel di Sunter dan Medan |
![]() |
---|
Bengkel di Rorotan Dilalap Api, Diduga Akibat Korsleting Listrik |
![]() |
---|
RDF Rorotan Beroperasi September 2025, DLH Jakarta Pastikan Bau Sampah Tak Lagi Ganggu Warga |
![]() |
---|
Polsek Penjaringan Tangkap 3 Pencuri ECU Truk Seharga Rp 40 Juta, Ternyata Tetangga Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.