Kasus Dugaan Beras Oplosan
Dugaan Beras Oplosan Berpotensi Buat Negara Rugi Rp99 Triliun, BUMD DKI Jakarta Ikut Terseret!
PT Food Station Tjipinang Jaya yang merupakan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta terseret kasus dugaan beras oplosan yang tengah diusut Bareskrim Polri.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - PT Food Station Tjipinang Jaya yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov DKI Jakarta terseret kasus dugaan beras oplosan yang tengah diusut Bareskrim Polri.
Ada beberapa merek beras milik PT Food Station yang terindikasi oplosan, yaitu Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Ramos Premium, Setra Pulen, dan Setra Ramos.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok pun membenarkan adanya kasus hukum yang menyeret BUMD pangan milik Pemprov DKI Jakarta itu.
Ia menyebut, saat ini jajaran direksi dan petinggi perusahaan pelat merah tersebut tengah diperiksa oleh aparat kepolisian.
“Terkait berita tentang indikasi pelanggaran kualitas beras di ritel modern, PT Food Station Tjipinang telah memenuhi panggilan Bareskrim Polri untuk memberikan keterangan dengan kemungkinan pemanggilan berikutnya setelah hasil analisis pemeriksaan terhadap sampel oleh Satgas Pangan selesai dilakukan,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (15/7/20256.
Pemprov DKI Jakarta pun langsung turun tangan terkait kasus ini dengan turut melakukan uji sampel terhadap beras-beras yang diproduksi PT Food Station.
“Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang melakukan pengujian mutu 50 sampel beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas),” ujarnya.
Hasudungan pun menegaskan dukungan Pemprov DKI Jakarta terhadap proses pemeriksaan yang tengah dijalankan aparat kepolisian.
Tak hanya itu, ia juga memastikan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk terus memberikan jaminan keamanan pangan bagi masyarakat
“Di samping memastikan mutu pangan bersubsidi, Pemprov DKI Jakarta juga terus melakukan upaya memberikan jaminan keamanan pangan yang beredar di pasaran kepada masyarakat DKI Jakarta,” tuturnya.

Sebagai informasi tambahan, kasus ini mencuat setelah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap beras oplosan beredar bahkan sampai di rak supermarket dan minimarket.
Beras oplosan itu dikemas seolah-olah premium, tapi kualitas dan kuantitasnya menipu.
Hal ini diungkapkan Mentan Amran berdasarkan hasil investigasi Kementerian Pertanian (Mentan) bersama Satgas Pangan yang menunjukkan 212 merek beras terbukti tidak memenuhi standar mutu, mulai dari berat kemasan, komposisi, hingga label mutu.
Beberapa merek tercatat menawarkan kemasan ‘5 kilogram (kg)’, padahal isinya hanya 4,5 kilogram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.