Kasus Dugaan Beras Oplosan

Pedagang Warung Makan di Jatinegara Kecewa Beras Oplosan, Bayar Mahal Malah Tertipu

Pedagang warung makan di Jatinegara, Jakarta Timur kecewa beras oplosan. Ia sudah bayar mahal malah tertipu.

|
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
KECEWA BERAS OPLOSAN: Kusheri pedagang warung makan di Jatinegara saat memberi keterangan di Jakarta Timur, Selasa (15/7/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Kasus beras oplosan jenis premium dan medium yang diduga dilakukan produsen besar membuat masyarakat merasa kecewa sekaligus tertipu.

Kusheri, pedagang warung makan di Jatinegara, Jakarta Timur mengatakan kecewa atas temuan 212 merek beras diduga oplosan karena praktik tersebut merugikan konsumen.

Pasalnya bila hasil investigasi Satgas Pangan Polri dan Kementerian Pertanian benar maka konsumen dirugikan karena membeli beras yang dijual di pasaran lebih mahal dari kualitas aslinya.

"Pasti kecewa, beras kan makanan pokok masyarakat tapi malah dioplos. Apalagi katanya sampai banyak dijual di minimarket begitu," kata Kusheri di Jakarta Timur, Selasa (15/7/2025).

Meski selama ini tidak pernah memilih belanja di minimarket untuk kebutuhan berdagang, tapi setelah mencuatnya kasus Kusheri mengaku menjadi lebih teliti saat membeli beras.

Dia berupaya memastikan kualitas beras premium yang dibeli sesuai harga, agar cita rasa nasi disajikan kepada para pembeli di warung makannya sesuai dan tidak dioplos.

"Saya selama ini belanja di pasar tradisional, sudah langganan. Katanya kan beras oplosan yang dijual itu di minimarket. Tapi saya tetap hati-hati, biar enggak tertipu," ujarnya.

Kusheri meminta pemerintah dan aparat penegak hukum segera mengungkap pelaku dan menarik peredaran beras oplosan dari pasaran, agar masyarakat tidak tertipu saat berbelanja.

Pasalnya hingga kini Satgas Pangan Polri belum menetapkan tersangka, dan menarik peredaran beras kemasan yang dioplos atau takarannya dikurangi dari label kemasan.

"Ya harapannya cepat diungkap, diumumkan juga merek-merek beras yang aman dan tidak. Jadi masyarakat merasa tenang saat berbelanja, tidak tertipu beras oplosan," tuturnya.

Sebelumnya, empat perusahaan produsen dan distributor beras, yaitu Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group), diperiksa Bareskrim terkait dugaan pelanggaran mutu dan takaran. 

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf membenarkan proses pemeriksaan tersebut. 

"Betul, masih dalam proses pemeriksaan," ujar Helfi kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).

 Pemeriksaan dilakukan terhadap sampel beras kemasan dari berbagai daerah yang dikumpulkan oleh Satgas Pangan. Untuk PT Food Station Tjipinang Jaya, produk yang diperiksa antara lain di Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, dan Setra Pulen, dari total 9 sampel asal Sulsel, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan Aceh. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved