Ketua RT Gen Z di Jakarta Utara
Anggota DPRD DKI Jakarta: Sahdan Arya Ketua RT Gen Z Bukti Anak Muda Bisa Berkarya dan Berkontribusi
DPRD DKI apresiasi kinerja ketua RT Gen Z Sahdan Arya di Jakarta Utara. Sahdan Arya dinilai sebagai bukti anak muda bisa berkarya dan berkontribusi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA PUSAT - DPRD DKI Jakarta apresiasi kinerja ketua RT Gen Z Sahdan Arya di Jakarta Utara.
Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta, Kevin Wu, menilai Sahdan merupakan contoh peran aktif anak muda dalam membangun wilayahnya. Menurutnya, Sahdan telah memanfaatkan keterbukaan informasi saat ini untuk membuktikan karya.
"Saat ini dengan keterbukaan informasi yang begitu baik, sosial media begitu luas, sekarang orang lebih mengapresiasi bukan hanya bungkusnya tapi dari karya-karya di lapangan," kata Kevin, Selasa (16/7/2025).
Apa yang dilakukan Sahdan, kata dia telah membuktikan bahwa pemuda dalam hal politik dan pembangunan memiliki pengaruh besar untuk perubahan di lingkungan.
Ia pun berharap, kemunculan Sahdan sebagai RT muda asal Jakarta Utara bisa menjadi inspirasi bagi pemuda lain untuk ikut berkontribusi.
"Dengan adanya figur tersebut kami mengapresiasi bahwa bisa membuktikan anak muda bisa berkarya dan berkontribusi,"
"Saya berharap ini menjadi contoh baik untuk bisa men-trriger tokoh muda lain untuk bisa terjun dan memiliki kepedulian tinggi agar bisa berbuat lebih banyak di lingkungannya," kata Kevin.
Sosok Sahdan belakangan jadi sorotan di masyarakat.
Ketua RT Gen Z ini disorot setelah video perbaikan jalan hasil swadaya masyarakat di wilayahnya viral di media sosial.
Tanpa bantuan pemerintah, warga yang tinggal di Jalan Kelapa Hijau, RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, bergerak secara mandiri memperbaiki ruas jalan yang rusak.
Perbaikan jalan ini merupakan gebrakan Sahdan Arya Maulana. Meski masih berusia muda, Sahdan mampu menunjukan kualitas kinerjanya untuk lingkungan setempat.
Sahdan kini baru berusia 19 tahun. Ia dipercaya sebagai ketua RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan, sejak dua bulan lalu.
Sosok Sahdan ternyata sangat visioner. Ia ingin belajar melakukan pembangunan kewilayahan, dan hal itu bisa ditempuhnya lewat keputusan awal mencalonkan diri sebagai ketua RT.
"Jadi kenapa mau menjadi ketua RT karena dorongan hati saya, ingin bermanfaat bagi warga. Karena saya kecil di sini ya pengen sekali lah berkontribusi untuk wilayah, seperti itu," katanya ketika berbincang bersama TribunJakarta.com, Minggu (13/7/2025).
Menjelang pemilihan ketua RT pada Mei 2025 lalu, Sahdan mulai mengulik bagaimana caranya agar ia bisa mendaftar.
Segala persiapan pun telah dilakukannya secara matang-matang, termasuk memastikan bahwa persyaratan maju sebagai ketua RT sudah lengkap.
Singkat cerita, pemilihan ketua RT pun berjalan dan Sahdan menang telak dari calon lainnya.
"Waktu itu alhamdulillah saya menang dengan suara yang jauh ya. Lawan saya itu suaranya cuma 17 dan saya total suara itu 126 suara," ungkap dia.
Ia menganggap, dirinya bisa menang dari calon lainnya karena sosoknya sebagai pemuda dari kalangan Generasi Z alias Gen Z.
Kekinian, sambung Sahdan, masyarakat di sekitar tempat tinggalnya sudah mulai menghilangkan stigma terhadap usia pemimpin wilayah.
Hal itu lah yang dimanfaatkan Sahdan untuk mulai bersilaturahmi lebih giat lagi kepada masyarakat setempat untuk meminta dukungan maju sebagai ketua RT.
Silaturahmi itu disambut baik oleh warga setempat. Warga pelan-pelan menaruh rasa percaya mereka kepada Sahdan Arya tak peduli usianya yang masih sangat muda.
"Alhamdulillah warga ya support kepada. Sekarang sudah dua bulan jadi ketua RT," ungkap dia.
Dua bulan menjabat ketua RT, tentunya ada sejumlah tantangan yang dihadapi Sahdan, terutama ketika mendengar keluhan dan permintaan warga soal pembangunan wilayah.
Ia pun membuat gebrakan yang akhirnya viral di media sosial, di mana ia memperbaiki jalan rusak di lingkungan tempat tinggalnya hasil musyawarah dan swadaya masyarakat.
Jalan permukiman yang diperbaiki itu berlokasi di Jalan Kelapa Hijau, RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan.
Menurutnya, perbaikan berupa pengecoran jalan yang rusak sepanjang 100 meter itu hasil swadaya masyarakat.
Merogoh kocek Rp 20 juta, biaya perbaikan jalan dihasilkan dari patungan warga dan biaya operasional sebagai RT yang sama sekali tak digunakannya untuk hal lain.
"Ada yang sebagian dari swadaya dan dari kita. Nah dari kita itu, biaya operasional kita itu semua kita alihkan ke pembangunan semua. Jadi kita selama dua bulan ini tidak pernah ngambil biaya BOP sepeserpun," ucap dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.