Mahasiswa Universitas Trisakti Gelar 10 Program Dukung Pembangunan Berkelanjutan di Desa Ciambar

Mahasiswa Universitas Trisakti Gelar 10 Program Dukung Pembangunan Berkelanjutan di Desa Ciambar

ISTIMEWA
MAHASISWA TRISAKTI - Mahasiswa Universitas Trisakti menggelar program Kuliah Usaha Mandiri Ilmu Teknologi Terapan (KUM-ITT), di Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi. Berlangsung mulai 3–12 Juli 2025, program ini berlangsung dalam upaya mendorong kemajuan desa dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan. (DOK.UNIVERSITAS TRISAKTI). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Mahasiswa Universitas Trisakti menggelar program Kuliah Usaha Mandiri Ilmu Teknologi Terapan (KUM-ITT), di Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi.

Berlangsung mulai 3–12 Juli 2025, program ini berlangsung dalam upaya mendorong kemajuan desa dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Sebanyak 9 mahasiswa diberangkatkan bersama dengan dosen pembimbing lapangan Dr. Nurhayati, SE, ME. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata keterlibatan generasi muda dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat desa, mulai dari persoalan ekonomi, lingkungan, infrastruktur, hingga pendidikan dan kesehatan.

Minimnya akses edukasi mengenai pengelolaan koperasi, terbatasnya daya saing produk lokal, serta persoalan lingkungan seperti pengelolaan sampah dan limbah popok, menjadi masalah pembangunan utama yang dihadapi di Desa Ciambar.

Di sisi lain, isu stunting, pendidikan anak usia dini, dan keterbatasan sarana infrastruktur seperti penerangan jalan dan fasilitas publik juga turut menjadi tantangan tersendiri.

Menjawab permasalahan tersebut, para mahasiswa menghadirkan 5 program utama dengan 10 subprogram kerja, yang dirancang untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Desa, khususnya tujuan SDGs 1 (Desa Tanpa Kemiskinan); SDGs 3 (Desa Sehat dan Sejahtera); SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas); SDGs 5 (Keterlibatan Perempuan); SDGs 6 (Desa Layak Sanitasi); SDGs 9 (Infrastruktur dan Inovasi Sesuai Kebutuhan); SDGs 12 & 13 (Desa Ramah Lingkungan dan Tanggap Perubahan Iklim). 

Dalam penerapannya, para mahasiswa mengimplementasikan lima program utama selama 10 hari.

Program itu mencangkup peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dilaksanakan melalui penyuluhan dasar-dasar koperasi untuk pengurus koperasi lokal, serta pelatihan pengembangan produk tradisional seperti opak dan enyek agar lebih bernilai jual dan mampu bersaing.

Dalam isu lingkungan, mahasiswa mengedukasi warga tentang pentingnya pemilahan sampah rumah tangga serta memperkenalkan inovasi ramah lingkungan berupa daur ulang limbah popok menjadi pot dan media tanam.

Revitalisasi infrastruktur diwujudkan melalui pengecatan ulang jembatan, pemasangan lampu jalan, dan convex mirror demi meningkatkan kenyamanan dan keselamatan warga.

Di sisi lain, pemberdayaan perempuan dilakukan melalui pelatihan kreativitas bagi guru PAUD serta edukasi gizi dan pencegahan stunting, sebagai upaya memperkuat peran ibu rumah tangga dalam tumbuh kembang anak.

Adapun dalam bidang pendidikan dan kesehatan anak, mahasiswa mengadakan pelatihan bahasa Inggris dasar serta penyuluhan dan praktik sikat gigi yang baik, sebagai langkah membangun generasi desa yang sehat dan berkualitas.

Seluruh rangkaian kegiatan ini mendukung pencapaian sejumlah tujuan SDGs Desa, mulai dari pengentasan kemiskinan, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, hingga kelestarian lingkungan.

“Saya merasa senang dapat bertemu dengan para mahasiswa yang cerdas dan kritis. Kehadiran mereka membuat saya mengetahui banyak hal baru,"

"Harapannya, warga Desa Ciambar benar-benar dapat meresapi dan menerapkan berbagai pengetahuan yang telah disampaikan para mahasiswa, agar desa ini dapat berkembang lebih maju ke depannya,” kata Kepala Desa Ciambar, Suparkah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved