Viral di Media Sosial
SOSOK Fauzan Al Syifa, Penghulu Gen Z Ganteng di Bandung: Digoda Netizen Bikin Istrinya 'Kesurupan'
Setelah anak muda generasi Z (Gen Z), Sahdan Arya Maulana (19) viral di media sosial, kini perhatian netizen beralih ke sosok Fauzan Al Syifa (28).
TRIBUNJAKARTA.COM - Setelah anak muda generasi Z (Gen Z), Sahdan Arya Maulana (19) viral di media sosial, kini perhatian netizen beralih ke sosok Fauzan Al Syifa (28).
Profesi pemuda tersebut tak kalah anti mainstream dengan sosok Sahdan.
Jika Sahdan bisa dipanggil dengan sebutan Mas RT, Fauzan pun bisa dipanggil Mas Penghulu.
Sosok Fauzan seketika viral menjadi perhatian warga net.
Tak sedikit yang gagal fokus karena paras Fauzan yang rupawan.
Dalam sebuah postingan di acara akad nikah yang dihadiri Fauzan, banyak warga net yang berasal dari kaum hawa menggoda sang penghulu.
Bahkan, ada beberapa netizen yang nekat menawari Fauzan menjadi pendamping hidup. Padahal, Dirinya telah beristri.
Menanggapi respons warga net yang viral, Fauzan awalnya mengetahuinya dari raut wajah sang istri yang cemberut.
Pasalnya, ia bukan orang yang aktif bermain media sosial.
"Saya kebetulan sekte orang yang anti sosmed, jadi enggak terlalu begitu tahu udah sampai ke arah mana," katanya saat dihubungi TribunJakarta.com pada Rabu (16/7/2025).
Namun, Fauzan sudah memiliki perasaan tak enak begitu sampai di rumah.
Ia melihat raut wajah sang istri yang tak seperti biasanya, layaknya macan yang hendak menerkam mangsanya.
"Yang jelas pas di rumah melihat gerak gerik istri saya udah kayak kesurupan macan pas bacain komentar. Berarti, netizen sudah terlalu jauh komen di postingan yang viral itu," katanya.
Alhasil, Fauzan harus merayu sang istri agar mood-nya enak kembali.
Ia pun sudah mengetahui apa yang bikin perasaan istrinya balik normal lagi, tidak berpikir secara berlebihan dan cemas.
"(Kasih) yang ada gambar Pak Soekarno dan Hatta-nya," kata Fauzan sembari berseloroh.
Kisah hidup Fauzan
Fauzan bercerita barangkali sudah jalan takdirnya yang membawanya masuk ke dunia pernikahan dalam mencari nafkah.
Awalnya, mantan pengacara muda itu tak terbersit sama sekali ingin berprofesi sebagai penghulu.
Namun, kegagalan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) beberapa kali ternyata memberikan hikmah tersendiri bagi Fauzan.
Meski ditolak beberapa kali, Fauzan tak patah arang untuk mencoba terus tes CPNS agar tembus.
Ia pun mencoba peruntungan dengan mendaftar CPNS untuk posisi penghulu.
"Empat kali saya sudah pernah coba ujian CPNS dari mulai ikut Mahkamah Agung dua kali, lalu daftar dosen satu kali hingga akhirnya menurunkan ekspektasi coba-coba daftar CPNS penghulu karena di tahun setelah saya daftar dosen, ada info Nasional katanya penghulu di Indonesia terbilang krisis," katanya saat dihubungi TribunJakarta.com pada Rabu (16/7/2025).
Setelah merenung dan berkonsultasi dengan istri, keluarga dan temannya, ia membulatkan tekad untuk ikut CPNS penghulu.
"Alhamdulilah lulus dengan hasil yang memuaskan," katanya.
Fauzan diangkat sebagai Penghulu Ahli Pertama pada bulan Mei 2025 dan langsung ditempatkan di Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan Cibiru Kota Bandung.
Ia pun bisa terbilang sebagai angkatan termuda sebagai penghulu se-provinsi Jawa Barat.
Pengalamannya sebagai penghulu baru seumur jagung.
Namun, bermodal pengalamannya sebagai pengacara, ia merasa tak begitu 'gagap' dan polos dengan dunia perkawinan.
Diketahui, Fauzan merupakan lulusan S1 Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyyah) dan S2 Ilmu Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
"Saya pernah berprofesi sebagai lawyer dan sering berhubungan dengan penghulu, jadi tidak asing dengan dunia kepenghuluan terutama masalah perkawinan," lanjutnya.
Setelah menjalani profesinya beberapa bulan, Fauzan mengaku senang karena melihat orang lain berbahagia dalam satu ikatan pernikahan.
Apalagi, kebahagiaan itu juga berasal dari perannya yang krusial dalam akad nikah.
Namun, bukan berarti Fauzan tak merasakan duka kala bertugas sebagai penghulu.
Ada juga keluarga mempelai yang terkadang tak sabaran dengan penghulu. Mereka bahkan tidak mau tahu alasan keterlambatan penghulu ke lokasi akad nikah.
Ia juga merasa sedih jika pasangan yang bertikai gagal menyatu kembali meski sudah dimediasi oleh dirinya sehingga berujung perceraian.
"Dukanya terkadang masyarakat tidak ingin tahu alasan kenapa penghulu bisa terlambat, ataupun kadang ketika ada masyarakat yang perlu bantuan mediasi untuk mempertahankan rumah tangga tapi upaya mediasinya tidak berhasil sehingga memutuskan untuk bercerai," ceritanya.
Selain itu, pahitnya lagi Fauzan harus merelakan waktu akhir pekannya untuk melancarkan kebahagian orang lain.
"Dukanya quality time dengan keluarga saya hilang karena saya harus tetap bertugas pada hari Sabtu atau Minggu," ucapnya.
Namun, ia tetap menikmati pekerjaannya sebagai penghulu.
Ia merasa banyak juga masyarakat yang menghargai profesi ini sehingga membuat Fauzan bersemangat dalam bekerja.
"Karena ternyata di masyarakat banyak yang sangat menghargai profesi penghulu jadi tidak sedikit orang yang memberikan banyak apresiasi, apresiasi dalam bentuk apapun," pungkasnya.
Diajak Debat Soal Gaji DPR oleh Juara Debat Se-Asia Pasific, Ahmad Sahroni Meledek: Ane Mau Betapa |
![]() |
---|
Profesi 2 Maling Spion yang Viral Dijatuhkan Satpam PIK di Tengah Jalan, Ternyata Driver Ojek Online |
![]() |
---|
Dua Maling Spion Fortuner di PIK Diamankan, Sebelumnya Acungkan Korek Berbentuk Pistol ke Satpam |
![]() |
---|
Ucapan "Orang Tolol Sedunia" Bikin Eks Wakapolri Oegroseno Tersinggung, Sahroni Klaim Disalahartikan |
![]() |
---|
Kronologi Restoran Mie Gacoan Disatroni Polisi Cari Pendemo DPR saat Ricuh di Slipi, Videonya Viral! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.