Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi Akui Larang Acara Makan Gratis, Menantunya Sangat Sedih 3 Orang Tewas di Nikahannya

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tak setuju dan larang acara makan gratis nikahan anaknya. Menantunya terpukul tiga orang tewas.

|
Facebook Tribunnews
TIGA ORANG TEWAS - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengakui secara pribadi tidak setuju dan melarang acara makan gratis pesta rakyat pernikahan anaknya, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Putri Karlina di Garut, Jumat (18/7/2025). Putri Karlina sangat terpukul atas peristiwa yang menewaskan tiga orang dalam bagian dari pesta pernikahannya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengakui secara pribadi tidak setuju dan melarang acara makan gratis pesta rakyat pernikahan anaknya, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Putri Karlina di Garut, Jumat (18/7/2025).

Sedangkan menantu Dedi Mulyadi, Putri Karlina sangat terpukul atas peristiwa yang menewaskan tiga orang dalam bagian dari pesta pernikahannya.

Satu diantara tiga orang yang tewas adalah anggota kepolisian Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota Polres Garut.

Pernyataan Dedi Mulyadi

Alasan Dedi Mulyadi tidak setuju dan melarang acara makan gratis karena khawatir kegiatan itu akan mengundang kerumunan besar dan menimbulkan risiko keselamatan. 

Menurut Dedi, penolakannya terhadap acara makan gratis itu sudah ia sampaikan pada malam sebelum resepsi pernikahan berlangsung. 

“Secara pribadi, saya tidak setuju dan melarang acara makan gratis itu karena bisa mengundang kerumunan banyak orang dan berpotensi menimbulkan peristiwa yang tidak diinginkan,” ujar Dedi dikutip dari Kompas.com, Jumat (18/7/2025).

Namun, meski telah menyampaikan keberatannya, Dedi mengatakan bahwa panitia tetap melanjutkan acara tersebut atas inisiatif sendiri. 

Hasilnya, kerumunan yang membeludak di luar kendali menyebabkan insiden desak-desakan hingga menimbulkan korban jiwa, termasuk seorang anggota kepolisian dan dua warga sipil. 

“Tapi rupanya mereka tetap inisiatif menggelar acara itu dan terjadi seperti itu. Tapi bagaimana pun dia anak saya, dan saya sebagai orangtuanya harus bertanggung jawab,” ujarnya. 

Dedi menambahkan, saat kejadian berlangsung dirinya tidak berada di Garut. Ia langsung bergegas menuju lokasi setelah mendapat kabar duka tersebut. 

Politikus Gerindra itu telah menyampaikan pernyataan duka cita dan menyampaikan komitmen untuk bertanggung jawab penuh atas dampak dari peristiwa tersebut. 

“Saya menyampaikan ucapan duka yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan. Terhadap nasib keluarga yang ditinggalkan—baik itu suami, istri, maupun anak-anak—saya menyatakan bertanggung jawab atas kehidupan mereka, termasuk pendidikan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi,” kata Dedi.

 Sebagai bentuk empati, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan uang duka sebesar Rp 150 juta kepada masing-masing keluarga korban. 

Ini adalah bentuk empati kami atas nama kedua mempelai. Kami juga mohon maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa ini,” ujarnya. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved