Kementan Sebut Beras Premium Food Station Oplosan, Pemprov DKI Tak Terima hingga Uji Sampel Tambahan
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) kembali melakukan uji sampel beras Food Station.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) kembali melakukan uji sampel terhadap 15 beras produksi PT Food Station Tjipinang Jaya.
Hal ini dilakukan sebagai pembanding dari hasil uji laboratorium yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) terhadap sejumlah mereka beras yang diproduksi oleh BUMD pangan milik Pemprov DKI Jakarta itu.
“Iya biar mereka yang klarifikasi dan sebagai pembanding, kami juga periksa 15 sampel tambahan,” ucap Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok saat dikonfirmasi, Jumat (18/7/2025).
Adapun hasil pengujian lab yang dilakukan Kementan menunjukkan bahwa sejumlah merek beras yang diproduksi Food Station tak sesuai standar mutu beras premium.
Informasi ini disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Moch Arief Cahyono berdasarkan hasil pengujian sampel beras yang dilakukan di lima laboratorium berbeda.
Hasil uji lab itu pun kini sudah diserahkan Kementan kepada Satgas Pangan Mabes Polri untuk segera ditindaklanjuti.
“Jika Food Station membutuhkan salinan data hasil laboratorium, silakan menghubungi Satgas Pangan Mabes Polri. Mereka telah memiliki seluruh hasil pengujian dan sedang mendalami temuan ini,” kata Arief dalam keterangannya.
Sebagai informasi tambahan, setidaknya ada tujuh merek beras premium yang diproduksi PT Food Station yang diduga dioplos, yaitu Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Ramos Premium, Setra Pulen, dan Setra Ramos.
Adapun kasus ini mencuat setelah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap beras oplosan beredar bahkan sampai di rak supermarket dan minimarket.
Beras oplosan itu dikemas seolah-olah premium, tapi kualitas dan kuantitasnya menipu.
Hal ini diungkapkan Mentan Amran berdasarkan hasil investigasi Kementerian Pertanian (Mentan) bersama Satgas Pangan yang menunjukkan 212 merek beras terbukti tidak memenuhi standar mutu, mulai dari berat kemasan, komposisi, hingga label mutu.
Beberapa merek tercatat menawarkan kemasan ‘5 kilogram (kg)’, padahal isinya hanya 4,5 kilogram.
Kemudian, banyak di antaranya mengeklaim beras premium, padahal sebenarnya berkualitas biasa.
Praktik semacam ini disebut Mentan Amran menimbulkan kerugian hingga Rp99 triliun per tahun atau hampir Rp100 triliun jika dipertahankan.
Info Loker: Pemprov DKI Buka Lowongan Direktur Utama Food Station, Ini Syaratnya! |
![]() |
---|
SOSOK Teguh Setyabudi Eks PJ Gubernur yang Jadi Komut Food Station Setelah Ramai Kasus Beras Oplosan |
![]() |
---|
Geger Beras Oplosan, Pramono Angkat Teguh Setyabudi Jadi Komut Food Station: Track Recordnya Mumpuni |
![]() |
---|
SOSOK Julius Sutjiadi Bos Food Station Gantikan Karyawan Imbas Kasus Beras Oplosan, Kekayaan Rp 26 M |
![]() |
---|
Gubernur Pramono Minta Seluruh Beras Produksi Food Station Ditarik dari Pasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.