NasDem Minta Wapres Berkantor di IKN, Pengamat Ungkit Ucapan Gibran: Terpenting Perintah Prabowo

TRIBUNJAKARTA.COM  - Partai NasDem meminta Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka segera berkantor di Ibu Kota Negara (IKN).

NasDem melihat berkantornya Gibran di IKN memiliki dampak yang besar.

Dimana, pembangunan Indonesia Timur termasuk Papua dapat dikelola lebih dekat mempercepat pemerataan pembangunan.

Menanggapi hal tersebut pengamat politik Adi Prayitno menilai usulan NasDem sangat progresif.

"Saya sebenarnya sejak lama berharap dan tentu saja mengusulkan supaya kementerian-kementerian terkait atau siapapunlah judulnya untuk pindah IKN untuk membangun ekosistem kehidupan. Karena kalau di situ pada pindah misalnya ASN, pejabat-pejabat gitu ataupun aparatus-aparatus pemerintahan termasuk juga ada kementerian-kementerian terkait pindah ke sana," kata Adi Prayitno dikutip dari tayangan Youtube Adi Prayitno Official, Selasa (22/7/2025).

Menurut Adi, adanya aktivitas di IKN membuat banyak pihak tidak lagi berspekulasi mengenai nasib dan masa depan Ibu Kota Negara itu. 

Pasalnya, kata Adi secara perlahan sudah mulai adanya aktivitas ASN termasuk ekosistem kehidupan. 

Selain itu, aktivitas di IKN sebagai upaya untuk melakukan pemerataan pembangunan di Indonesia.

Adi menuturkan IKN sebagai ikhtiar bahwa pembangunan tidak hanya di Pulau Jawa atau Jakarta. Tetapi juga pembangunan dan pemerataan ekonomi juga menyebar ke daerah-daerah lain terutama luar Jawa.

"Salah satunya dengan cara menjadikan IKN sebagai salah satu pusat kekuasaan dan pusat pemerintahan," kata Adi.

Selain itu, Adi Prayitno juga mengungkit pernyataan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka saat berkunjung ke IKN.

Dimana Gibran, kata Adi, berkomitmen berkantor di IKN bila infrastruktur dan fasilitas termasuk Kantor Wakil Presiden RI telah siap dan layak huni.

Bahkan, kata Adi, putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu juga siap bila dirinya berkantor di Papua.

"Artinya apa? secara prinsip Gibran ini kalau memang diperintah oleh kekuasaan, oleh pemerintah, apalagi yang paling penting diperintah oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Gibran itu ditempatkan di manapun," kata Adi.

"Kata Gibran itu siap, mau di Papua, mau di IKN atau atau di manapun. Artinya ini adalah sebagai salah satu bentuk bagaimana komitmen seorang wakil presiden yang memang sesuai dengan tugas kenegarawanan," sambung Adi.