Ketua RT Gen Z di Jakarta Utara

Ketua RT Gen Z Tolak Uang Segepok dari KDM, Tapi Dapat ‘Jatah’ dari Gibran, Pramono Naikkan Gaji

Sikap Ketua RT Gen Z Sahdan Arya disorot karena menolak uang segepok yang diberikan KDM, tapi sudah dapat suntikan dana dari Wapres Gibran.

Editor: Wahyu Septiana
Kolase Tribun Jakarta/Gerland Leonardo/KOMPAS.com/Hafizh
KETUA RT GEN Z - Sahdan Arya Maulana di usia sangat muda menjadi sorotan setelah dipercaya sebagai Ketua RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan. Sikap Ketua RT Gen Z Sahdan Arya disorot karena menolak uang segepok yang diberikan KDM, tapi sudah dapat suntikan dana dari Wapres Gibran. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sikap terbaru dari Ketua RT Gen Z di Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Sahdan Arya Maulana (19) menuai sorotan, kini ia dapat kabar bahagia dari Gubernur Jakarta, Pramono Anung.

Sahdan Arya Maulana baru saja membuat geger menolak uang segepok yang diberikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias KDM.

Ia memilih untuk menolak ‘suap halus’ yang diberikan Kang Dedi Mulyadi demi menjaga integritasnya sebagai pemimpin warga.

Keputusannya ini tak hanya viral di media sosial, tapi juga mendapat atensi besar dari masyarakat.

Penolakan uang segepok yang diberikan Dedi Mulyadi terjadi saat Arya mengunjungi rumah sang Gubernur Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Arya menolak secara halus pemberian uang dari sang Gubernur.

"Ini mah bukan apa-apa, kalau ketemu dengan saya pasti (dikasih uang), enggak apa-apa, untuk tambah operasional RT," ungkap Dedi Mulyadi.

"Saya niat ke sini untuk ketemu dengan bapak," kata Arya.

KDM BERI AMPLOP - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertemu Ketua RT Gen Z Sahdan Arya Maulana (19) di Lembur Pakuan. Arya menolak pemberian Dedi Mulyadi
KDM BERI AMPLOP - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertemu Ketua RT Gen Z Sahdan Arya Maulana (19) di Lembur Pakuan. Arya menolak pemberian Dedi Mulyadi (Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel)

"Ini bisa digunakan untuk aspal, saya juga ikhlas, boleh kan untuk operasional, boleh ambil, bisa beli molen juga nanti," ujar Dedi.

"Insya Allah sudah didukung oleh bapak wali kota kita," pungkas Arya sembari menolak uang dari KDM.

"Hebat, keren," ucap Dedi Mulyadi.

"Saya ke sini niatnya pengin ngobrol sama bapak," sambung Arya.

Tak menyerah, Dedi pun memberikan uang segepok di dalam amplop ke bendahara RT rekan Arya. Namun sang bendahara juga menolak uang dari Dedi Mulyadi.

Hingga akhirnya Dedi memaksa dan langsung meletakkan uang tersebut di pangkuan bendahara RT.

"Ini bendaharanya pegang, enggak apa-apa, operasional RT. Ini honorarium dari pertemuan ini kemudian disimpan untuk operasional," imbuh Dedi Mulyadi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved