Ketua RT Gen Z di Jakarta Utara
Ketua RT Gen Z Tolak Uang Segepok dari KDM, Tapi Dapat ‘Jatah’ dari Gibran, Pramono Naikkan Gaji
Sikap Ketua RT Gen Z Sahdan Arya disorot karena menolak uang segepok yang diberikan KDM, tapi sudah dapat suntikan dana dari Wapres Gibran.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sikap terbaru dari Ketua RT Gen Z di Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Sahdan Arya Maulana (19) menuai sorotan, kini ia dapat kabar bahagia dari Gubernur Jakarta, Pramono Anung.
Sahdan Arya Maulana baru saja membuat geger menolak uang segepok yang diberikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias KDM.
Ia memilih untuk menolak ‘suap halus’ yang diberikan Kang Dedi Mulyadi demi menjaga integritasnya sebagai pemimpin warga.
Keputusannya ini tak hanya viral di media sosial, tapi juga mendapat atensi besar dari masyarakat.
Penolakan uang segepok yang diberikan Dedi Mulyadi terjadi saat Arya mengunjungi rumah sang Gubernur Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Arya menolak secara halus pemberian uang dari sang Gubernur.
"Ini mah bukan apa-apa, kalau ketemu dengan saya pasti (dikasih uang), enggak apa-apa, untuk tambah operasional RT," ungkap Dedi Mulyadi.
"Saya niat ke sini untuk ketemu dengan bapak," kata Arya.

"Ini bisa digunakan untuk aspal, saya juga ikhlas, boleh kan untuk operasional, boleh ambil, bisa beli molen juga nanti," ujar Dedi.
"Insya Allah sudah didukung oleh bapak wali kota kita," pungkas Arya sembari menolak uang dari KDM.
"Hebat, keren," ucap Dedi Mulyadi.
"Saya ke sini niatnya pengin ngobrol sama bapak," sambung Arya.
Tak menyerah, Dedi pun memberikan uang segepok di dalam amplop ke bendahara RT rekan Arya. Namun sang bendahara juga menolak uang dari Dedi Mulyadi.
Hingga akhirnya Dedi memaksa dan langsung meletakkan uang tersebut di pangkuan bendahara RT.
"Ini bendaharanya pegang, enggak apa-apa, operasional RT. Ini honorarium dari pertemuan ini kemudian disimpan untuk operasional," imbuh Dedi Mulyadi.
"Saya bertemu dengan bapak udah senang pak," imbuh bendahara RT.
"Loh saya kalau diterima lebih senang, simpan di kas RT, ini honor pertemuan hari ini, kan profesional, channel saya profesional," kata Dedi.
Melihat hal tersebut, Arya pun bereaksi. Arya langsung meminta bendaharanya mengembalikan uang pemberian KDM.
"Tapi tetap kita tidak mau lah menerima duit dari bapak, karena kita ke sini niatnya cuma untuk berkunjung dan bertamu, tidak mengharapkan uang. Alhamdulillah dari dulu kita selalu cukup. Itu uangnya balikin lagi ke Kang Dedi," ungkap Arya.
"Ini gen Z edan," ujar Dedi Mulyadi sembari tersenyum.

Wapres Gibran Kucurkan Dana ke Ketua RT Gen Z
Di sisi lain, Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka diam-diam disebut telah memberikan kucuran dana kepada Sahdan Arya Maulana.
Dana itu untuk membantu Sahdan Arya memperbaiki jalan yang rusak di lingkungannya.
"Alhamdulilah setelah viralnya kemarin, wali kota hingga wapres memberikan bantuan untuk pengecoran jalan," kata Sahdan Arya seperti dikutip dari YouTube Cerita Jakarta yang tayang pada Minggu (20/7/2025).
Sahdan Arya mengaku belum bertemu dengan Gibran Rakabuming. Dana itu disalurkan melalui staf Gibran.

"Kemarin karena lagi ada di Solo (Gibran) jadi kita belum bisa berkesempatan untuk bertemu,' lanjutnya.
Sahdan Arya pun mengaku bersyukur dengan adanya kepedulian dari berbagai pihak termasuk Wapres RI.
"Karena mungkin beliau tertarik dengan kita kan, karena seorang RT Gen Z yang usia 19 tahun sudah jadi RT itu. Mungkin menarik perhatian dari Mas Gibran sehingga terdorong lah untuk membantu," pungkasnya.
Gaji Ketua RT Naik
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan telah meneken kebijakan terkait penambahan dana operasional RT/RW.
Dana operasional RT/RW ini diharapkannya sudah bisa dicairkan mulai Oktober 2025 mendatang.
“Jadi dana operasional untuk RT/RW saya sudah tandatangani. Nanti saya umum pada saatnya berlakukanya adalah mudah-mudahan bulan Oktober,” ucapnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025).
Dengan demikian, para ketua RT maupun ketua RW di Jakarta bakal menerima kenaikan gaji.

Kondisi ini membuat Sahdan Arya Maulana bakal terkena efek tersebut.
Lantas berapa nominal yang akan diterima Arya jika Pramono menjanjikan kenaikan gaji?.
Dilansir dari Kompas.com, uang operasional yang diterima para ketua RT di Jakarta setiap bulannya sudah diatur dalam Keputusan Gubernur Jakarta Nomor 587 Tahun 2022 tentang Pemberian Uang Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RT dan RW.
Dalam keputusan tersebut, disebutkan jika ketua RT berhak menerim adana operasional setiap bulannya sebesar Rp 2 juta.
Berdasarkan regulasi, uang tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan operasional RT dan tidak digunakan untuk mendanai honorarium, atau sejenisnya bagi pengurus RT.
Setiap bulannya, dana operasional akan dicairkan setiap tanggal 10. Kini, Pramono bakal menambah dana tersebut sebanyak 25 persen.
Nominal ini diketahui tak sesuai dengan yang sebelumnya dijanjikan Pramono semasa kampanye dulu.
Saat masa kampanye, Gubernur Pramono menjanjikan dana operasional RT/RW bakal dinaikkan hingga dua kali lipat.
Namun pada kenyataannya, berdasarkan keterangan dari DPRD DKI Jakarta, Pramono hanya menaikan sebesar 25 persen.
Hal ini disampaikan Anggota Fraksi Demokrat-Perindo DPRD DKI Jakarta Dina Masyusin saat membacakan pandangan fraksinya terhadap APBD Perubahan Tahun 2025.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.