Sopir Truk Jauh-jauh dari Kalimantan Demi Minta Air Minum Sisa Dedi Mulyadi, Ternyata Buat Istrinya
Sopir truk, Aksar jauh-jauh dari Pulau Kalimantan demi dapatkan air minum sisa Gubernur JabarDedi Mulyadi. Ternyata buat istrinya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sopir truk sawit bernama Aksar jauh-jauh dari Pulau Kalimantan demi mendapatkan air minum sisa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Air minum sisa itu ternyata untuk istrinya yang sedang hamil. Aksar merupakan sopir truk di perkebunan Sangatta, Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Ia naik kapal dari Kalimantan untuk bertemu politikus Gerindra itu.Aksar mengawali pertemuannya bersama Dedi Mulyadi dengan berbagi tentang kehidupannya.
Sementara Dedi Mulyadi mengaku terkejut saat menerima kunjungan tak terduga dari penggemarnya.
Ia bekerja sebagai sopir truk sawit di perkebunan di Sangatta, Kutai Barat.
Penghasilannya hanya sekitar Rp 80.000 per hari setelah dipotong biaya operasional seperti solar dan uang makan, serta perbaikan mobil.
Bahkan, Aksar mengungkapkan adanya "mafia sopir" yang memotong gajinya, menambah beban finansial yang sudah berat.
Usai membahas soal pekerjaan dan kehidupan di Kalimantan, Dedi Mulyadi penasaran cara Aksar menempuh perjalanan dari Balikpapan hingga sampai ke rumahnya.
"Ini Bapak nih jauh-jauh dari Kalimantan, terus datang ke rumah saya, naik apa?" tanya Dedi Mulyadi, dikutip dari Tribun Kaltim.
"Kapal," jawab Aksar yang tayang dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Obrolan berlanjut, Dedi Mulyadi menanyakan dengan siapa Aksar datang.
Aksar menjelaskan ia datang bersama istrinya, namun sang istri saat ini berada di Semarang karena posisinya sedang hamil besar.
Dedi Mulyadi, dengan nada heran dan sedikit khawatir, bertanya mengapa istrinya tidak ikut serta dan mengapa Aksar membawa istri yang sedang hamil 7 bulan menempuh perjalanan jauh tersebut.
"Di Semarang, karena nggak kuat kan, lagi hamil 7 bulan," jelas Aksar, menambahkan bahwa ia menitipkan istrinya di rumah seorang teman karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan.
Diketahui juga ongkos perjalanan Aksar sampai ke rumah Dedi Mulyadi.
Mulai dari kapal Rp 700 ribu dari Balikpapan ke Tanjungperak. Lalu dari Surabaya ke Semarang Rp 500 ribu.
Kemudian, inti dari perjalanan jauh Aksar pun terungkap.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertanya apa tujuan Aksar jauh-jauh datang menemuinya.
Aksar dengan tulus menyampaikan istrinya adalah penggemar berat Dedi Mulyadi.
"Dia fansnya Bapak," katanya.
"HP-nya dia itu penuh videonya Bapak."
Ia lantas melanjutkan dengan sebuah permintaan yang sangat personal dan penuh harapan.
Sang istri, yang begitu mengagumi Dedi Mulyadi, memiliki keinginan khusus agar anak mereka kelak dapat meniru kepandaian Dedi Mulyadi.
"Niatnya dia pengen anak kita lahir, bisa meniru kepandaian Bapak," ujar Aksar.
"Dia mintanya pengen minum sisanya Bapak."
Mendengar permohonan yang begitu mendalam tersebut, Dedi Mulyadi merespons dengan kerendahan hati.
Sambil tersenyum simpul, ia mengambil botol dan menuangkan isinya ke dalam gelas.
"Wah saya nggak pandai Pak, Pak," sanggahnya.
"Saya itu nggak seperti yang dikira istri (Bapak) kira. Saya itu banyak kekurangan."
Meskipun begitu, ia tetap menyodorkan gelas berisi minuman tersebut kepada Aksar, mengakhiri kalimatnya dengan, "Ini."
Kemudian Aksar menerima gelas itu, menatapnya sejenak, lalu mulai meminumnya dengan ekspresi yang sangat emosional.
Matanya tampak berkaca-kaca, dan ia beberapa kali menunduk, menahan tangis haru yang jelas terlihat.
"Bapak hebat banget sama istrinya perjuangannya," puji Dedi Mulyadi.
Gubernur Dedi Mulyadi pun menawarkan untuk Aksar berfoto bersamanya dan menitipkan pesan berupa rekaman video untuk istri Aksar.
"Karena Bapak orang baik, istri lagi ngidam, Bapak nggak usah pakai kapal laut. Nanti pulang pakai pesawat dari Semarang ke Balikpapan ya. Karena lagi hamil, kasihan. Saya kasih tiket pesawat biar nyaman pulangnya ya." (TribunJatim)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.