Upaya Mitigasi Kebakaran di Tambora: Damkar Gandeng Warga Jadi Relawan dan Dorong Kepemilikan APAR

Sebagai respons atas situasi ini, Gubernur DKI Jakarta menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Gerakan Masyarakat Memiliki APAR (GEMPAR), yang mendorong setiap RT memiliki minimal dua APAR dan dua relawan redkar.

“Ini didukung penuh oleh Pak Gubernur. Gerakan GEMPAR ini jadi angin segar buat kami untuk memperluas perlindungan kebakaran hingga ke tingkat RT,” kata Joko.

Dalam aspek teknis, kebanyakan penyebab kebakaran di Tambora adalah kelalaian warga, khususnya terkait kelistrikan. 

Banyak rumah tua di kawasan padat penduduk masih menggunakan instalasi listrik yang sudah uzur dan tidak sesuai standar nasional.

“Banyak kabel yang sudah tidak SNI, bahkan mungkin sudah lebih dari 20 tahun dipakai. Sebenarnya ini bukan bencana alam, jadi bisa dicegah. Tapi human error masih tinggi,” tegasnya.

Joko pun menekankan pentingnya edukasi dan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap risiko kebakaran di lingkungan tempat tinggal mereka.

“Kadang masyarakat menganggap enteng. Padahal ini bisa membahayakan seluruh warga sekitar. 

Makanya kami terus dorong partisipasi warga,” tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno kembali menegaskan pihaknya akan mempercepat pengadaan APAR di setiap RT.

Hal itu disampaikan Rano saat mengunjungi lokasi kebakaran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan pada Minggu (20/7/2025) lalu.

"Sejalan dengan program quick win, kami juga akan mengoptimalkan gerakan kepemilikan APAR di setiap RT, dan warga di Jakarta, serta monitoring berkala instasi listrik di kontrakan, rumah kos, dan tempat usaha. 
 
Karena pada dasarnya hampir 90 persen kebakaran yang terjadi di Jakarta ini diakibatkan dari konsumen listrik. Dan hampir rata-rata karena kelalaian," tutur Rano.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya