Ketua RW Gen Z di Pademangan

Baru Awal Jabatan Langsung Sial, Ketua RW Gen Z di Jakut Malah 'Ditabok' Orang Kepercayaan, Ada Apa?

Baru saja menyandang status sebagai Ketua RW termuda di wilayahnya, nasib sial langsung menimpa Tri Krisna Mukti ditabok orang kepercayaan.

|
Editor: Wahyu Septiana

Sejak terpilih menjadi ketua RW pada Mei 2025 lalu, Krisna harus menghadapi keraguan, cibiran, bahkan dianggap sebagai "anak kemarin sore" oleh sebagian warga.

"Memang ada simpang siur saya mendengar bahwasannya, oh (ketua) RW muda nih, apa sih lu anak baru lahir, anak kemarin sore," ungkap Krisna.

"Ya itu coba kami buktikan dengan program-program yang akan kami lakukan ke depannya," ungkap Krisna.

Krisna mengaku awalnya tidak berencana maju sebagai ketua RW.

Namun, adanya desakan keluarga dan warga yang ingin perubahan setelah 10 tahun kepemimpinan RW lama, membuatnya tergerak untuk mencoba.

Setelah terpilih, tantangan tidak berhenti.

Ia harus memimpin 11 ketua RT yang sebagian besar diketuai oleh orang-orang jauh lebih tua.

Karena itu, Krisna harus bisa beradaptasi dan berdiplomasi, mencocokkan kepentingan semuanya agar satu suara, antara yang tua dan yang muda.

DITABOK PACAR - Tri Krisna Murti, ketua RW Gen Z di Jakarta Utara, mengungkapkan dirinya sempat ditabok pacar yang kesenangan karena mendengar dirinya terpilih menjabat ketua RW 02 Pademangan Barat.
DITABOK PACAR - Tri Krisna Murti, ketua RW Gen Z di Jakarta Utara, mengungkapkan dirinya sempat ditabok pacar yang kesenangan karena mendengar dirinya terpilih menjabat ketua RW 02 Pademangan Barat. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

"Saya memberanikan diri aja dan menyatukan pikiran dengan mereka yang lebih tua, bertukar pikiran. Apa aja sih keluhan mereka sebagai RT selama ini, itu yang akan kami tampung dan akan kami jadikan program ke depannya," ucapnya.

Bicara soal program, di bawah kepemimpinan Krisna, RW 02 Pademangan Barat kini memiliki dua program unggulan yakni Posyandu Remaja dan pembatasan jam malam.

Posyandu Remaja adalah program yang berfokus pada kesehatan fisik dan mental anak muda, termasuk pengecekan kesehatan dan kerja sama dengan BNNP DKI untuk tes urin.

Krisna juga membuat aturan pembatasan jam malam untuk remaja, demi mencegah tawuran. 

"Dulu daerah sini sempat rawan, tapi sekarang sudah jauh lebih tertib," ungkapnya.

Tak hanya itu, jumlah petugas keamanan di wilayahnya ditambah dari dua menjadi enam orang.

Ia juga berencana memasang CCTV di setiap RT.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved