Ketua RW Gen Z di Pademangan

"Bosan Sama yang Lama" Curhat Warga Bikin Ketua RW Gen Z Jakut Pede, Pemimpin 11 Tahun Tumbang

Curhatan warga buat Tri Krisna Mukti maju sebagai calon Ketua RW 02, Pademangan Barat, Jakarta Utara.  Pemimpin 11 tahun tumbang.

KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU/TribunJakarta.com/Gerald Leonardo
KETUA RW PEDE - Curhatan warga membuat Tri Krisna Mukti (20), pemuda Gen Z percaya diri maju sebagai calon Ketua RW 02, Pademangan Barat, Jakarta Utara. Krisna tumbangkan pemimpin yang menjabat selama 11 tahun. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Curhatan warga membuat Tri Krisna Mukti (20), pemuda Gen Z percaya diri maju sebagai calon Ketua RW 02, Pademangan Barat, Jakarta Utara. 

Bahkan, Krisna akhirnya mampu menumbangkan Ketua RW petahana yang telah memimpin selama 11 tahun.

Keunggulan Krisna dengan petahana hanya tipis. Selisihnya cuma satu suara.

"Untuk suara tipis, saya 31 suara, hanya beda satu suara saja dengan tokoh masyarakat atau ketua RW lama," ucap Krisna di Kantor RW 02, Pademangan Barat, Kamis (24/7/2025). 

Krisna mengaku terdorong menjadi Ketua RW 02 karena merasa lingkungannya tidak mengalami perubahan berarti selama 11 tahun terakhir. 

Selama kurun waktu itu, RW 02 dipimpin oleh orang yang sama. 

Hal ini membuat Krisna terpanggil untuk maju dan menawarkan perubahan. 

"Mungkin sudah terlalu lama, RW sebelumnya menjabat dan tidak ada perubahan signifikan, ya, makanya yang muda yang maju, ngurusin warga supaya ada perubahan," jelas Krisna.

Krisna mengaku sempat ragu karena harus memimpin 11 RT yang dihuni sekitar 2.000 warga, padahal usianya masih sangat muda. 

Namun, dorongan dari orang-orang terdekat serta warga yang menginginkan perubahan membuatnya memberanikan diri mencalonkan. 

Selain itu, Krisna juga merasa tergugah oleh banyaknya keluhan warga yang belum tertangani. 

"Dorongan dari warga kayak, 'ayo Kris, gue udah bosan sama yang lama, coba maju'. Terus kan saya lumayan aktif di Karang Taruna, warga banyak keluhan terkait kebersihan dan keamanan, banyak curanmor (pencurian motor) juga di sini," kata Krisna.

Keresahan tersebut membulatkan tekadnya. Sebagai mahasiswa semester empat jurusan manajemen, 

Krisna kemudian mulai mendatangi warga satu per satu untuk memperkenalkan visi dan misinya. Usahanya membuahkan hasil. 

Setelah resmi menjabat, Krisna langsung membuat sejumlah gebrakan. 

Ia merenovasi kantor RW menggunakan dana pribadi, melakukan pembersihan rutin gorong-gorong, serta menambah jumlah petugas Linmas untuk menekan angka pencurian motor yang sempat marak.

Cita-cita Politikus

DITABOK PACAR - Tri Krisna Murti, ketua RW Gen Z di Jakarta Utara, mengungkapkan dirinya sempat ditabok pacar yang kesenangan karena mendengar dirinya terpilih menjabat ketua RW 02 Pademangan Barat.
DITABOK PACAR - Tri Krisna Murti, ketua RW Gen Z di Jakarta Utara, mengungkapkan dirinya sempat ditabok pacar yang kesenangan karena mendengar dirinya terpilih menjabat ketua RW 02 Pademangan Barat. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Selain itu, Tri Krisna Mukti ternyata punya mimpi besar di masa depannya.

Krisna bilang ia bercita-cita menjadi politikus dan berharap menjadi anggota dewan di masa yang akan datang.

Baginya, terpilih menjadi ketua RW 02 Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara adalah langkah awal untuk meraih cita-citanya itu.

"Saya sebenarnya sih ingin naik menjadi anggota dewan, kalau bisa. Ini merupakan langkah awal saya jadi RW, mencari relasi, memberikan bukti nyata agar ke depannya bisa naik," ucap Krisna, dikutip Kamis (24/7/2025).

Di mata Krisna, jadi Ketua RW Gen Z bukan tujuan akhir, melainkan pijakan awal untuk mewujudkan mimpi besarnya itu.

Ia mengaku makin terdorong setelah melihat langsung permasalahan di lingkungan tempat tinggalnya, mulai dari penyumbatan saluran air hingga maraknya remaja nongkrong hingga malam.

Krisna pun membeberkan sosok pemimpin yang diidolakannya. Ada beberapa pemimpin wilayah di Jakarta yang selama ini dipandang Krisna sebagai tokoh inspiratif.

Krisna menyebut salah satu sosok idola dan sumber inspirasinya adalah seorang tokoh berinisial KDM.

Namun, sosok itu bukan lah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi seperti yang banyak diasosiasikan masyarakat.

Sosok itu ialah Camat Pademangan, Didit Mulyadi, yang akrab disapa Krisna dengan sebutan Kang Didit Mulyadi atau KDM.

"Saya berterima kasih kepada bapak KDM kita, bapak camat, Kang Didit Mulyadi. Beliau sangat cepat menanggapi keluhan warga kami. Dukungan beliau luar biasa, saya merasa didorong untuk terus membuat gebrakan-gebrakan baru," ungkapnya.

Selain Camat Didit, Krisna juga mengidolakan sejumlah tokoh lain seperti Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat, serta lurah setempat yang menurutnya memberi motivasi besar dalam mengabdi untuk masyarakat.

Diketahui, sejak terpilih menjadi ketua RW pada Mei 2025 lalu, Krisna harus menghadapi keraguan, cibiran, bahkan dianggap sebagai "anak kemarin sore" oleh sebagian warga.

"Memang ada simpang siur saya mendengar bahwasannya, oh (ketua) RW muda nih, apa sih lu anak baru lahir, anak kemarin sore," ungkap Krisna.

"Ya itu coba kami buktikan dengan program-program yang akan kami lakukan ke depannya," ungkap Krisna.

Krisna mengaku awalnya tidak berencana maju sebagai ketua RW.

Namun, adanya desakan keluarga dan warga yang ingin perubahan setelah 10 tahun kepemimpinan RW lama, membuatnya tergerak untuk mencoba.

Setelah terpilih, tantangan tidak berhenti. Ia harus memimpin 11 ketua RT yang sebagian besar diketuai oleh orang-orang jauh lebih tua.

Karena itu, Krisna harus bisa beradaptasi dan berdiplomasi, mencocokkan kepentingan semuanya agar satu suara, antara yang tua dan yang muda.

"Saya memberanikan diri aja dan menyatukan pikiran dengan mereka yang lebih tua, bertukar pikiran. Apa aja sih keluhan mereka sebagai RT selama ini, itu yang akan kami tampung dan akan kami jadikan program ke depannya," ucapnya.

Bicara soal program, di bawah kepemimpinan Krisna, RW 02 Pademangan Barat kini memiliki dua program unggulan yakni Posyandu Remaja dan pembatasan jam malam.

Posyandu Remaja adalah program yang berfokus pada kesehatan fisik dan mental anak muda, termasuk pengecekan kesehatan dan kerja sama dengan BNNP DKI untuk tes urin.

Krisna juga membuat aturan pembatasan jam malam untuk remaja, demi mencegah tawuran. 

"Dulu daerah sini sempat rawan, tapi sekarang sudah jauh lebih tertib," ungkapnya.

Tak hanya itu, jumlah petugas keamanan di wilayahnya ditambah dari dua menjadi enam orang. Ia juga berencana memasang CCTV di setiap RT.

Krisna pun mengajak generasi muda lainnya untuk tidak ragu terjun ke dunia kepengurusan wilayah.

Ia berharap anak-anak muda seusianya bisa mengikuti jejaknya menjalankan hal-hal positif dan menjauhi hal-hal negatif. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved