Ketua RW Gen Z di Pademangan

Meski Diremehkan Warga, Pak RT dan Pak RW Gen Z di Jakut Sukses Dilirik Sosok Tersohor

Sosok anak muda menjadi Pak RT dan Pak RW kini hadir di Jakarta Utara.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok anak muda menjadi Pak RT dan Pak RW kini hadir di Jakarta Utara.

Namun perjalanan Ketua RT Gen Z, Sahdan Arya Maulana (19) dan Ketua RW Gen Z, Tri Krisna Murti (20) tidaklah mulus.

Usia mereka yang masih muda kerap dipandang sebelah mata, tak terkecuali dari warga yang ada di wilayahnya.

Bahkan mereka sampai diremehkan oleh warga di lingkungannya.

Ketua RT Gen Z

Di mulai dari Arya, sapaan karibnya, memegang jabatan sebagai 'Pak RT' wilayah RT 07 RW 08 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Mei 2025 lalu.

Saat pemilihan ketua RT, ia memberanikan diri untuk mengikuti seleksinya meski usianya baru menginjak 19 tahun.

Begitu persyaratan lengkap, Arya mendaftar sebagai salah satu kandidatnya.

Usahanya merebut hati warga akhirnya membuahkan hasil.

Hingga singka cerita, Arya memenangkan pemilihan RT tersebut dengan menagalahkan calon lainnya.

lihat fotoGubernur Pramono memastikan telah meneken kebijakan terkait penambahan dana operasional RT/RW. Dana ini diharapkannya sudah bisa dicairkan mulai Oktober 2025, sekalipun nominalnya tak sesuai dengan janji kampanye. Bukannya naik 2 kali lipat melainkan naik 25 persen. Kendati demikian, kenaikan ini juga akan dirasakan oleh Ketua RT Gen Z di Jakut, Sahdan Arya.
Gubernur Pramono memastikan telah meneken kebijakan terkait penambahan dana operasional RT/RW. Dana ini diharapkannya sudah bisa dicairkan mulai Oktober 2025, sekalipun nominalnya tak sesuai dengan janji kampanye. Bukannya naik 2 kali lipat melainkan naik 25 persen. Kendati demikian, kenaikan ini juga akan dirasakan oleh Ketua RT Gen Z di Jakut, Sahdan Arya.

"Waktu itu alhamdulillah saya menang dengan suara yang jauh ya. Lawan saya itu suaranya cuma 17 dan saya total suara itu 126 suara," ungkap Arya.

Namun perjalanan sampai di titik itu diakuinya tak mudah. Ia sempat diremehkan.

Kepemimpinannya dicibir oleh warga di lingkungannya. Meski tak semua begitu, namun ada saja orang-orang jahil yang meragukannya.

“Sebenernya enggak expect juga ya. Di sini juga kan banyak yang remehin,"  ujar Sahdan dikutip dari Kompas.com, Senin (14/7/2025).

"Kayak anak muda bisa apa. Anak baru lahir kok mau memimpin. Diremehin oranglah,” sambungnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved