Anak Kuli Bangunan Sukses Bungkam Nyinyiran Guru dan Warga saat Lolos UI, Dosen Legendaris Bereaksi
Impian Margaret, anak kuli bangunan di Kupang, Nusa Tenggara Timur masuk Universitas Indonesia (UI) akhirnya terwujud.
"Stop mimpi tinggi. Mereka mengatakan itu berulang-ulang kayak gitu,"
"Kamu mau ke UI bayar sekolah aja masih nunggak,"
"Miskin banyak gaya, mau kuliah jauh," ujar Margaret sambil terus menyeka air matanya.
Bahkan, Margaret bercerita jika dirinya menjadi bahan omongan.
Seolah perguruan tinggi hanya untuk mereka dari kalangan berada saja.
"Kalau ketemu saya diomongin terus, yang kuliah-kuliah di luar itu yang papa mamanya pejabat, PNS,"
"Sempat berdoa 'Tuhan aku takut lolos UI'," katanya.
Respons Pak Dibyo
Sebagai informasi, Margaret memutuskan untuk tetap mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), sekalipun sudah H-2 sebelum ditutup.
"Jadi waktu itu hampir tidak datar SNBP, h-2 penutupan jam 2 dini hari baru saya daftar," ucap Margaret.
"Saat itu saya pilih satu, hanya UI saja," imbuhnya.
Margaret merahasiakan keputusannya ikut SNBP UI, termasuk dari orangtuanya sendiri.
"Tidak ada harapan untuk lolos, kalau teman tanya, saya jawab 'sudah daftar' saja', ditanya dimana saya diam saja," kata Margaret.
"Kalau mama nanya saya juga diam saja,"
"Enggak ada yang tahu saya daftar SNBP," imbuhnya.
Sampai akhirnya ia berhasil lolos, kakak kandungnya langsung bekerja extra untuk biaya ongkos snag adik ke UI.
Kini, Pak Dibyo langsung membalas nyinyiran tetangga dan guru Margaret.
Kata dia 'Gusti ora sare: Tuhan tidak tidur'.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.