Bawa Alat Masak, Massa Gelar Aksi Damai di Jakarta Atas Diamnya Dunia Terhadap Kondisi Gaza

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) melakukan long march d acara Car Free Day (CFD) pada Minggu (26/7/2025) kemarin.

|
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA
AKSI DAMAI - Massa pro Palestina mengelar aksi damai sambil membawa alat makan dan alat masak sebagai bentuk kecaman atas kelaparan parah yang terjadi di Gaza. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Membawa alat makan dan alat masak, massa yang tergabung bersama Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) melakukan long march d acara Car Free Day (CFD) pada Minggu (26/7/2025) kemarin.

Koordinator aksi damai dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP), Muhammad Fawwaz menyampaikan alat masak dan alat makan sebagai simbolis akan kelaparan yang terjadi di Gaza.

Sebab, ia menganggap fase kelaparan di Gaza saat ini sudah memasuki fase paling berbahaya dan tidak dapat dipulihkan. 

"Tingkat kematian karena malnutrisi yang meningkat drastis adalah akibat blokade mencekik oleh penjajah Zionis sebagai bagian dari rencana genosida dan pembersihan etnis rakyat Palestina di Gaza," jelas Fawwaz.

Turut hadir dalam aksi tersebut sejumlah tokoh ARI-BP, di antaranya M. Zaitun Rasmin, Buya Hussein, Zufar Bawazir, dan sejumlah tokoh lainnya. 

Mereka berjalan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, kemudian Bundaran HI, dan dilanjutkan ke Kedutaan Besar Mesir. 

Fawwaz menjelaskan, tokoh dan masyarakat yang hadir mendesak Indonesia bergerak proaktif dalam memaksa masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui jalur darat.

"Khususnya terhadap Mesir dan Amerika Serikat yang seharusnya bertanggungjawab membuka blokade penjajah Zionis yang kejam itu," kata Fawwaz.

Dalam aksi damai di CFD kemarin, para peserta juga menyampaikan kekecewaan terhadap tatanan dan masyarakat dunia yang cenderung membiarkan dan tidak mencegah rakyat Gaza mati kelaparan. 

Menuerut Tere selaku salah satu orator dari komunitas Friends of Palestine mengatakan, fase kelaparan sangat buruk saat ini di Gaza bukan hanya akibat blokade Zionis.

"Tetapi pembiaran dan impunitas dunia yang membuat blokade tersebut bertahan sangat lama, dan akhirnya terjadi bencana kelaparan yang fatal," ujarnya.

Di sisi lain, menurut laporan UN OCHA (Juli 2025), lebih dari 2 juta warga Gaza kini terdesak tinggal di area kurang dari 45 km⊃2; setelah dipaksa mengungsi ke wilayah yang lebih kecil.

Sebanyak 714.000 orang telah terusir sejak tiga bulan terakhir, dan kondisi dasar seperti pangan, air bersih, serta layanan kesehatan sangat kritis.

Kelaparan akut juga mengancam, dengan lebih dari 66.000 anak menderita malnutrisi parah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved