Rakyat Miskin di Jakarta Makin Banyak, 9 Kelurahan Tak Punya Akses Jamban Layak

Rakyat Miskin di Jakarta Makin Banyak, 9 Kelurahan Tak Punya Akses Jamban Layak

TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
ILUSTRASI SEPTIC TANK - Sebanyak sembilan kelurahan di Jakarta, warganya tercatat belum memiliki akses ke jamban yang layak. Mereka bahkan masih melakukan praktik buang air besar sembarangan (BABS). Foto ini diambil di Septic tank komunal yang akan dibangun di Gang Sekretaris I RT 15 RW 07, Tanjung Duren Utara. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Jakarta yang dikenal sebagai kota besar, masih memiliki banyak permasalahan yang kompleks.

Data teranyar menunjukan jumlah rakyat miskin di Jakarta semakin banyak pada awal tahun 2025 ini.

Hal ini mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut persentase penduduk miskin di Jakarta pada periode Maret 2025 berada di angka 4,24 persen atau naik 0,14 persen jika dibandingkan September 2024 lalu, dimana angka kemiskinan berada di kisaran 4,14 persen.

Pada periode September 2024 lalu, jumlah penduduk miskin di Jakarta tercatat ada 449,07 ribu orang.

Namun pada periode Maret 2025, jumnlah penduduk miskin di Jakarta meningkat jadi 464,87 ribu orang. 

9 kelurahan tak punya akses jamban layak

Tak bisa dipungkiri, masalah kemiskinan tentunya juga berkaitan erat dengan masalah kesehatan.

Sebanyak sembilan kelurahan di Jakarta, warganya tercatat belum memiliki akses ke jamban yang layak.

Mereka bahkan masih melakukan praktik buang air besar sembarangan (BABS).

Dikutip dari Kompas.com, hal ini diungkap oleh Wakil Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Dwi Oktavia, saat ditemui dalam acara peletakan batu pertama pembangunan septic tank komunal di Rusunami Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin (28/7/2025).

Disebutkan ada sekitar 850 kepala keluarga (KK) belum memiliki fasilitas sanitasi yang memadai.

“Masih ada sembilan kelurahan yang masih ada locus buang air besar sembarangannya," ucapnya.

Adapun sembilan kelurahan itu tersebar di beberapa wilayah kota.

Mulai dari wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.

Terbanyak, ada di wilayah Jakarta Utara yakni sebanyak 4 kelurahan.

Ia pun menyebut masalah ini kerap terjadi di wilayah padat penduduk, khususnya yang tidak memiliki cukup lahan untuk membangun septic tank pribadi maupun MCK komunal.

Gubernur ungkap fenomena banyak pendatang

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved