Kemenkes Imbau Lansia di Cibubur Jangan Maklum dengan Pikun

Kementerian Kesehatan mengadakan pemeriksaan dan edukasi kesehatan pada para lanjut usia (Lansia) di Cibubur.

Penulis: Bima Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes, Imran Pambudi saat menemui Lansia di Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (29/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Kementerian Kesehatan mengadakan pemeriksaan dan edukasi kesehatan pada para lanjut usia (Lansia) di Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan, Cibubur, Jakarta Timur.

Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes, Imran Pambudi mengatakan kegiatan diadakan dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia (Lansia) Nasional pada 29 Mei lalu

Sekaligus menyambut bulan peduli Alzheimer sedunia, Alzheimer yakni  penyakit otak menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku.

"Kita melakukan beberapa kegiatan, kita ingin agar para Lansia di sini senang, bahagia. Jadi ada hiburan, talkshow bagaimana menjaga kesehatan," kata Pambudi, Selasa (29/7/2025).

Kegiatan pemeriksaan kesehatan diikuti 150 penghuni Lansia di antaranya meliputi deteksi dini penyakit menular, penyakit tidak menular, masalah gizi, gangguan mental emosional.

Kemudian skrining tuberkolosis, tujuannya memastikan tidak ada Lansia yang terjangkit tuberkolosis dan berisiko menularkan penyakit kepada para penghuni lain.

Kementerian Kesehatan juga mengajak para Lansia dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian dan pemahaman terhadap penyakit Alzheimer atau Demensia.

"Kita kaitkan karena kebanyakan orang yang Alzheimer juga Lansia. Jadi sebagai salah satu upaya kita mensosialisasikan terkait Alzheimer. Tag linenya jangan maklum akan pikun," ujarnya.

Narasumber yang memberikan materi di antaranya dr. R. Handaya Dipanegara, M. Kes, Sp. Akp, Subsp. Ak. AA(K) dari RSUD Kab Tangerang dan Imelda Theresia dari Alzheimer Indonesia (ALZI).

Pambudi menuturkan pemahaman terkait penyakit Demensia atau pikun penting karena mempengaruhi kondisi kesehatan mental Lansia, dan berisiko menimbulkan masalah-masalah sosial.

Berdasarkan data Alzheimer Disease International pada 2021 lebih dari 55 juta (65 persen) orang hidup dengan demensia, angka ini diproyeksikan meningkat menjadi 78 juta pada tahun 2030.

"Jadi salah satu yang kami sampaikan adalah kita perlu menolak lupa. Kepikunan itu bukan tanda-tanda wajar, jadi memang harus dikenali sejak awal, dan kalau bisa dihindari pelupa itu," tuturnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved