Arahan Gubernur Pramono Ditunggu, TPU Kebon Nanas Sudah Jadi Tempat Tinggal hingga Sarang Mesum
TPU Kebon Nanas dirundung berbagai persoalan dari alih fungsi lahan hingga asusila.
TRIBUNJAKARTA.COM - TPU Kebon Nanas dirundung berbagai persoalan dari alih fungsi lahan hingga asusila.
Penyelesaiannya masih harus menunggu arahan Gubernur Jakarta, Pramono Anung.
Pemakaman yang berlokasi di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur itu tak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir, tapi juga menjadi tempat peristirahatan sehari-hari.
Ada 717 warga yang membangun permukiman dan tinggal di TPU Kebon Nanas. Beberapa di antaranya bahkan tidur di atas nisan.
Tak sampai situ, TPU Kebon Nanas juga menjadi sarang mesum.
Sudah berkali-kali petugas memergoki, menindak hingga mendapat laporan pasangan mesum di pemakaman, siang dan malam.
Tunggu Arahan Pramono
Berdasarkan pendataan dilakukan jajaran Pemkot Jakarta Timur, tercatat ada 201 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 717 jiwa tinggal di area TPU Kebon Nanas.
Ratusan warga yang tinggal di TPU Kebon Nanas itu tersebar di tiga wilayah rukun warga (RW), yakni RT 12, RT 15/RW 02, RT 01, RT 02, RT 14/RW 05, dan RT 02/RW 06 Cipinang Besar Selatan.
Penyelesaian masalah alih fungsi lahan di TPU Kebon Nanas pun harus menunggu arahan Pramono sebagai gubernur.
"Ya, Pemkot akan melaporkan dahulu tentang kondisi lapangan dan upaya yang sudah dilakukan Pemkot Jaktim, serta minta arahan (Gubernur)," kata Kusmanto di Jakarta Timur, Selasa (29/7/2025).
Karena banyaknya jumlah warga dan penanganan harus melibatkan sejumlah Dinas tersebut, maka Pemkot Jakarta Timur menunggu instruksi lebih lanjut dari Pramono terkait tindak lanjut masalah.
"Ya karena menyangkut ekskalasi besar harus melibatkan dinas-dinas terkait," ujar Kusmanto.
Sebelumnya berdasarkan data pengurus RT 15/RW 02 Cipinang Besar Selatan alih fungsi lahan di TPU Kebon Nanas menjadi permukiman warga mulai marak terjadi selepas tahun 2007 lalu.
Warga yang tinggal di TPU Kebon Nanas terdiri dari warga ber-KTP DKI Jakarta hingga luar Jakarta, mayoritas dari mereka pekerja sektor informal seperti pemulung dan pengamen.
Ketua RT 15/RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Sumiati mengatakan bahkan terdapat praktik jual beli lahan dan bangunan semi permanen di TPU Kebon Nanas.
"Saya enggak tahu (rentang) harga minimal, maksimalnya. Cuma sempat dengar kemarin terakhir jual gubuk Rp30 juta, luasnya paling 5X5 meter," kata Sumiati, Selasa (1/7/2025).
Tinggal di Atas Makam

Meski bagi banyak orang tinggal di area pemakaman tidak layak dan terkesan menyeramkan, tapi warga yang mendiami TPU Kebon Nanas mengaku tetap merasa nyaman.
Di antaranya Irah (74), warga lanjut usia (Lansia) yang sudah lebih dari 30 tahun tinggal di atas sebuah petak makam etnis Tionghoa berukuran besar di TPU Kebon Nanas.
Irah yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung mengatakan dahulunya dia tinggal pada sebuah gubuk di wilayah Jatinegara, tapi gubuk liar tersebut terdampak penertiban.
"Dulu saya ada gubuk, tapi sudah dibongkar. Enggak apa, saya enggak marah," kata Irah.
Petak makam beratap beton yang digunakan Irah untuk tempat tinggal sudah berusia tua, makam tersebut dia sekat menjadi dua bagian yakni tempat tidur dan tempat untuk mencuci.
Menurut warga sekitar Irah sebenarnya sempat diboyong anak dan cucunya untuk tinggal bersama pada rumah yang layak, tapi dia menolak dan memilih tempat tinggal di atas petak makam.
Sarang Mesum
Pada Minggu siang (27/7/2025), sejoli tepergok mesum di TPU Kebon nanas.
Sebelumnya Sejoli di Jakarta Timur tepergok berbuat mesum pada Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Minggu (27/7/2025) siang.
Saat diamankan kedua sejoli tersebut mengaku sudah menikah siri, keduanya nekat melakukan tindak asusila di area makam karena lokasinya yang dianggap tertutup dan tidak terpantau.
Kasatpel Zona 18 Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur, Muhaimin mengatakan kasus serupa sudah kerap terjadi dan pernah tepergok warga maupun petugas TPU.
"Sering, kalau menurut petugas kami kejadian (aksi mesum di TPU Kebon Nanas) bukan satu atau dua kali, berulang-ulang," kata Muhaimin di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (29/7/2025).
Pasangan yang tertangkap tangan berbuat asusila di area TPU Kebon Nanas bukan hanya masih berstatus pacaran, beberapa dari mereka bahkan mengaku sudah menikah siri dan berselingkuh.
Bagi mereka yang kedapatan berbuat mesum dan masih berstatus pacaran maka akan diserahkan kepada Satpol PP dan Sudin Sosial Jakarta Timur untuk diberikan pembinaan.
Sementara bagi yang sudah menikah akan dikembalikan kepada keluarganya masing-masing, dan diberikan pembinaan agar tidak melakukan tindak asusila serupa di ruang publik.
"Dinsos juga enggak bisa proses kalau sudah menikah, baik (menikah) siri atau selingkuh. Proses berbuatnya saja yang salah, bukan pada tempatnya di ruang terbuka," tuturnya.
Muhaimin menuturkan para pelaku memanfaatkan waktu saat petugas pengamanan dalam (Pamdal) sedang tidak melakukan patroli, seperti jam istirahat untuk berbuat mesum.
Pada beberapa kasus pelaku mesum juga memanfaatkan waktu pada malam hari agar aksinya sulit terpantau Pamdal, mereka juga mencari titik yang berada di sudut area makam.
"Kalau ada yang kedapatan siang pasti dilaporkan ke petugas, kalau malam jarang kesergap," tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
TPU Kebon Nanas
DPRD DKI Minta Pramono Anung Segera Putuskan Solusi Kasus TPU Kebon Nanas jadi Permukiman |
![]() |
---|
Pramono Terseret Masalah TPU Kebon Nanas: Pemakaman Jadi Permukiman hingga Sarang Mesum Siang Malam |
![]() |
---|
Sisi Lain TPU Kebon Nanas Jaktim, Jadi Tempat Mesum hingga Tempat Tinggal Ratusan Warga Sejak 2007 |
![]() |
---|
TPU Kebon Nanas jadi Tempat Mesum Pasangan Selingkuh Hingga Nikah Siri |
![]() |
---|
Nasib 717 Warga yang Tinggal di TPU Kebon Nanas, Pemkot Tunggu Keputusan Pramono Anung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.