Diplomat Arya Daru Tewas di Kosan

Ragukan Keterangan Polisi soal Kesimpulan Kematian Arya Daru, 2 Pakar Beberkan Sederet Kejanggalan

Ragukan Keterangan Polisi soal Kesimpulan Kematian Arya Daru, 2 Pakar Beberkan Sederet Kejanggalan

Istimewa
KEMATIAN JANGGAL DIPLOMAT - Tewasnya diplomat Arya Daru Pangayunan masih menyisakan tanda tanya. Menurut pakar hukum dan HAM, sang diplomat tewas karena dibunuh. (Istimewa) 

"Berarti, kalau kita merunut dari hasil forensik, dari ahli forensik RSCM tadi, ini berarti ada kejanggalan bahwa ini adalah masuk kasus pembunuhan bukan kasus bunuh diri atau bukan kasus meninggal secara wajar," katanya. 

Kemudian, Nicholay melihat niat Arya Daru ke atas rooftop bukan untuk melakukan bunuh diri seperti yang disimpulkan polisi, melainkan ingin menyelamatkan diri. 

Sebab, ia menduga Arya Daru dihantui ketakutan karena ada yang berusaha mengikutinya.

"Saya melihat almarhum ini bukan mau bunuh diri, ada rasa ketakutan. Dia ingin memastikan karena dia merasa dibayang-bayangi atau diikuti oleh seseorang atau beberapa orang sehingga mau tidak mau dia harus menyelamatkan diri masuk ke kantornya," katanya seperti dikutip dari SindoNews yang tayang pada Selasa (29/7/2025). 

Kemudian, gelagat aneh Arya Daru dari CCTV yang memperlihatkan dirinya hendak naik pembatas atap rooftop bukan untuk terjun ke bawah. 

"Dia naik dari atas untuk melihat ke bawah apakah orang-orang yang membuntuti dia itu ada atau tidak," katanya. 

Hingga kini ia masih meyakini bahwa kasus kematian Arya Daru disebabkan oleh perbuatan orang lain.

Berbeda dengan kesimpulan pihak kepolisian, ia justru menyebut kasus ini ada unsur pidana. 

"Ini ada peristiwa, ada tindak pidana. Jangan gegabah kita dalam menyimpulkan sesuatu, penyelidikan belum selesai dan sudah disimpulkan. Ini gegabah sekali, dan sangat prematur ini kalau saya boleh katakan," bebernya.

Senada, Abimanyu juga menyebut polisi terlalu prematur menyoal kesimpulan kematian Arya Daru tidak melibatkan orang lain.

pendiri dan Direktur Inovasi Mitra Solusindo, perusahaan aplikasi di Depok, Jawa Barat ini menyinggung kelengkapan data digital.

Terutama rekaman CCTV yang digunakan polisi untuk menyimpulkan bahwa Arya Daru meninggal tanpa ada unsur pidana alias bunuh diri.

“Dengan data yang sebegitu sederhana, bagi saya secara digital itu sederhana, kemudian menyimpulkan tidak ada orang lain yang terlibat, terlalu dangkal, terlalu cepat, prematur banget,” kata Abimanyu dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi di tvOne, Kamis, (31/7/2025).

“Sebagai contoh, ketika dibilang dia ke rooftop, dia memang ada di rooftop, tetapi ketika dia keluar masuk dari rooftop, seharusnya ada rekaman yang kelihatan karena semua kelengkapan CCTV seperti itu."

“Saat dia pulang, di lobi harusnya ada di rekaman CCTV. Tidak ada, tidak mampu ditunjukkan sama kepolisian. Kemudian, saat dia baru pulang ke kosan, sebelum ada video dia buang sampah, dia kembali ke kosannya tidak ada rekamannya," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved