Diplomat Arya Daru Tewas di Kosan

Keluarga Yakin Diplomat Arya Daru Tak Akhiri Hidup, Polisi: Kami Menghormati, Silakan

Polisi menanggapi pernyataan keluarga Arya Daru Pangayunan (ADP), yang meragukan kematian korban sebagai bunuh diri. 

Youtube TribunnewsBogor/Akun Facebook Arya Daru Pangayunan
ARYA DI ROOFTOP - Berdasarkan rekaman CCTV, menunjukkan pada Senin malam (7/7/2025) atau sehari sebelum ditemukan tewas dengan wajah terbungkus lakban, Arya Daru Pangayunan naik ke rooftop lantai 12 sekitar pukul 21.43 WIB. 

Apalagi selama ini pihaknya selalu memberikan layanan konseling psikologi dan psikiatri untuk staf dan keluarganya.

"Secara umum, Kemlu juga selama ini memberikan berbagai dukungan kepada seluruh staf dan keluarga Kemlu yang membutuhkan, termasuk layanan konseling psikologi dan psikiatri," katanya, Rabu (30/7/2025).

Hal itu dilakukan agar staf Kemlu maupun keluarganya tak mengalami tingkat depresi berlebihan khususnya soal kedinasan.

"Layanan in-house ini telah disediakan Kemlu untuk membantu staf Kemlu dan keluarganya apabila terdampak dari aktivitas dan penugasan kedinasan," jelasnya.

Di sisi lain, Rolliansyah menyebut sosok Arya Daru dikenal sebagai orang yang mempunyai dedikasi tinggi.

Sehingga, membuat staf Kemlu terpukul ketika mendengar kematian Arya Daru.

"Kepergian Almarhum ADP (Arya Daru) meninggalkan duka mendalam bagi Kemlu. Almarhum dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah, rekan kerja yang berdedikasi, serta senior yang mengayomi. Kepergian almarhum juga memberikan dampak emosional terhadap rekan kerja dan keluarga besar Kemlu lainnya," ucapnya.

Ahli Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Nathanael EJ Sumampouw mengungkap kondisi psikologis diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan.

Hal itu disampaikan dalam konferensi pers kematian Arya Daru di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Pemeriksaan terhadap Arya Daru dilakukan tim yang terdiri dari tujuh psikolog berpengalaman dengan pendekatan autopsi psikologis.

Nathanael menyebut dalam proses pengungkapan pihaknya mewawancarai keluarga, rekan kerja, atasan, dan orang-orang yang mengenal almarhum. 

Selain itu, pihaknya juga mempelajari dokumen dan informasi dari kehidupan pribadi, pekerjaan, serta data dari kepolisian untuk memahami kondisi psikologis.

Dari hasil pemeriksaan mendalam terungkap bahwa almarhum memiliki riwayat untuk mengakses layanan kesehatan mental secara daring. 

Data yang dihimpun, upaya itu pertama kali tercatat pada tahun 2013 dan terakhir kali terpantau pada tahun 2021.

Menurutnya, almarhum menjalankan tugas sangat mulia yakni memberikan perlindungan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved