Dalami Temuan 10 Anak Putus Sekolah di Jakbar, Pramono: Tidak Mau Sekolah atau Tak Mampu?

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bereaksi soal temuan masih adanya anak putus sekolah di ibu kota.

TRIBUNJAKARTA.COM
PUTUS SEKOLAH - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/7/2025). Pramono bereaksi soal temuan masih adanya anak putus sekolah di Jakarta. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bereaksi soal temuan masih adanya anak putus sekolah di ibu kota.

Adapun temuan tersebut diungkapkan oleh Anggota Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim dalam rapat paripurna yang digelar Senin (4/8/2025) siang.

Gubernur Pramono pun berjanji bakal segera menindaklanjuti temuan tersebut.

“Kalau putus sekolah nanti kami dalami,” kata Pramono usai rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat.

Orang nomor satu di Jakarta ini bilang, pihaknya bakal mendalami terlebih dahulu apa penyebab anak putus sekolah.

Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta saat ini sudah memberikan bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus kepada 707.623 siswa.

Bahkan Pramono juga terus menggencarkan program pemutihan ijazah bagi siswa-siswa tak mampu di Jakarta.

“Di Jakarta ini hampir semua warga yang tidak mampu kan sudah masuk di KJP. Tapi kalau tetap ada yang putus sekolah, apakah itu putus karena memang tidak mau sekolah atau tidak mampu biayanya, kami akan selesaikan,” ujarnya.

Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Lukmanul Hakim menyebut, masih banyak anak di Ibu Kota putus sekolah dan tidak tersentuh bantuan pemerintah provinsi (pemprov). 

Hal ini disampaikan Lukmanul melalui interupsi di Rapat Paripurna Pengesahan APBD Perubahan 2025, Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025). 

"Soal maraknya anak-anak putus sekolah, itu di lingkungan, ini ada 10 anak putus sekolah, saya juga enggak masuk akal," kata Lukmanul kepada TribunJakarta.com. 

Data tersebut didapat Lukmanul berdasarkan hasil reses, 10 anak putus sekolah paling banyak berada di lingkungan RW 06, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. 

Lalu ada juga anak putus sekolah di RW 01 Duri Kosambi, RW 07 Kelurahan Pegadungan serta di RW 15 Kelurahan Tegal Alur. 

"Jadi dia pagi karena putus sekolah, dia jual kue. Dia keliling jual kue. Dan itu dia tidak dapat sentuhan, bantuan apapun dari pemerintah daerah," terang Lukmanul. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved