7 Fakta Jelang Demo Besar Bupati Pati Sudewo Hari Ini, Paijan Setir Bajaj dari Jakarta Bantu Pendemo
Tujuh fakta jelang demo besar tuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya, Rabu (13/8/2025). Paijan rela setir bajaj dari Jakarta bantu pendemo.
TRIBUNJAKARTA.COM - Demo besar-besaran menuntut Sudewo mundur dari jabatannya sebagai Bupati Pati bakal digelar hari ini, Rabu (13/8/2025).
Diperkirakan 50 ribu orang akan berunjuk rasa yang dipicu kebijakan Sudewo menaikan Pajak Bumi Bangunan (PBB) hingga 250 persen.
Meski kebijakan itu telah dibatalkan Sudewo, massa tetap menggelar aksi demo.
Jelang demo besar-besaran, lantunan selawat burdah dan doa bersama menggema khusyuk dari posko Aliansi Masyarakat Pati Bersatu di depan Kantor Bupati Pati, Selasa (12/8/2025) malam.
Ratusan mantan pegawai honorer RSUD RAA Soewondo kena PHK menggelar selamatan dan istigasah, memohon kelancaran untuk aksi unjuk rasa besar yang akan digelar hari ini.
Mereka tidak hanya ingin kembali bekerja, tetapi juga ikut menyuarakan desakan agar Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya.
Selain itu, berbagai peristiwa menjelang demo besar-besaran menuntuk pengunduran diri Bupati Pati Sudewo pun menjadi sorotan.
TribunJakarta.com merangkum tujuh fakta jelang demo besar menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya:
1. Sudewo Temui Pendemo
Bupati Pati Sudewo dipastikan akan berada di Pati dan dijadwalkan untuk menemui langsung massa aksi yang akan mengepung Alun-alun dan Kantor Bupati.
Berdasarkan jadwal agenda Bupati yang diterima dari sumber internal Pemerintah Kabupaten Pati, Sudewo akan memantau dan menyaksikan seluruh rangkaian Aksi Damai 13 Agustus tersebut.
Dalam jadwal itu tertulis, peserta aksi akan mulai tiba di Alun-Alun Pati pada pukul 09.00 WIB.
Selanjutnya, akan ada orasi dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu pada pukul 10.00 WIB, yang kemudian disusul orasi dari mantan pegawai honorer RSUD Soewondo Pati yang menjadi korban PHK pada pukul 13.00 WIB.
2. Prabowo Tegur Sudewo
Ketua Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono menyatakan, Presiden Prabowo Subianto meminta Bupati Pati, Sudewo, membatalkan kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen.
Kebijakan itu sebelumnya menuai polemik lantaran Sudewo menantang warga yang menolak kenaikan tersebut untuk mengerahkan massa besar dan mendemo dirinya.
"Ini harus disampaikan ke bupati (Bupati Pati, Sudewo—Red) untuk membatalkan kebijakan itu di tengah kondisi masyarakat sekarang yang memang butuh perhatian lebih," kata Sudaryono, yang juga menjabat Wakil Menteri Pertanian, dikutip dari akun instagram pribadinya, Minggu (10/8).
Sudaryono juga menyampaikan perintah Prabowo kepada Bupati Pati untuk mencari sumber pembiayaan dan pembangunan dari tempat lain, seperti investasi.
Dia mengklaim, Sudewo langsung melaksanakan arahan tersebut.
"Alhamdulillah, bupati langsung tegak lurus melaksanakan perintah dan petunjuk tadi dan sudah diumumkan cancel," ujarnya.
3. Setir Bajaj dari Jakarta
Sopir Bajaj, Paijan (65) rela menempuh perjalanan 12 jam demi mendukung demo Pati. Ia mengendarai bajaj dari Jakarta ke Pati.
Berangkat dari Jakarta pada Senin (11/8/2025) sore, Paijan tiba di posko donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu di depan Kantor Bupati Pati, Selasa (12/8/2025) siang.
Di posko, dia menurunkan muatan dari bajaj sejumlah dus air mineral untuk mendukung aksi unjuk rasa. Paijan pun berniat mengikuti demo Pati itu.
"Saya kelahiran Pati, asli Desa Jatiroto, Kecamatan Kayen. Tapi saya sudah merantau ke Jakarta sejak tahun 1978. Ini bawa bajaj ke sini. Perjalanan 12 jam. Berangkat kemarin sore. Saya ke sini ngantar donasi air mineral, saya ikhlas mendukung massa yang bergerak, mendukung aksi ini," kata dia.
Paijan mengatakan, jika Bupati Sudewo tidak bisa mengeluarkan kebijakan prorakyat, sebaiknya diturunkan saja dari jabatannya.
"Saya tidak senang. Turunkan saja. Makanya, walaupun sudah tua, saya sampai datang jauh-jauh dari Jakarta untuk mendukung aksi ini," kata dia.
4. Donasi Terus Mengalir
Hingga Selasa (12/8/2025) atau H-1 aksi demo Pati, donasi dari masyarakat yang bersimpati terhadap Aliansi Masyarakat Pati Bersatu terus berdatangan.
Inisiator aksi, Ahmad Husein memperkirakan, jumlah air mineral donasi masyarakat telah lebih dari 15 ribu dus.
Dus-dus tersebut ditumpuk di sepanjang area luar pagar Kantor Bupati Pati, baik di sisi depan maupun samping timur.
Bahkan, tumpukan air mineral juga telah merambah area pedestrian bundaran Alun-alun Pati dan trotoar depan Gedung DPRD Pati.
5. Demo Berhari-hari
Koordinator Lapangan (Korlap) Penggalangan Donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto, mengatakan bahwa massa bakal berunjuk rasa sampai Sudewo menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Bupati Pati.
Sebetulnya, pihaknya sudah menyarankan agar Sudewo mundur sebelum taggal 13 agar suasana kondusif dan martabatnya tetap terjaga.
Namun, karena Sudewo enggan mundur, pihaknya tetap menggelar unjuk rasa besar-besaran besok sampai Sudewo sadar untuk mengundurkan diri.
“Kemarin saya ngobrol sama pihak Polresta. Supaya tertib, aman, damai, sebelum tanggal 13 harusnya dia gelar konferensi pers, nyatakan mengundurkan diri. Gitu aja, malah dia menjaga martabat. Kalau dilengserkan, kan, martabatnya jatuh. Kami tidak ingin menjatuhkan martabat orang, tapi kalau memang terpaksa, apa boleh buat,” kata Teguh di posko donasi Aliansi, Selasa (12/8/2025).
Teguh bahkan mengancam, pihaknya bakal melanjutkan aksi sampai berhari-hari jika besok Sudewo masih enggan mundur.
Sebab, pihaknya tidak ingin rakyat Pati jadi “uji coba” pemimpin yang kapasitasnya belum memadai.
“Jika Sudewo tidak mundur, aksi berlanjut sampai dia mundur. Dua hari, tiga hari, tetap kami layani. Kami tunggui di sini sampai mundur. Karena kesimpulannya memang seperti itu,” tegas dia.
Dia berharap, Sudewo berkenan mundur agar. Menurut Teguh, jika masih bersikukuh memimpin, Sudewo akan membuat Pati makin runyam dan rusak.
Teguh menambahkan, persiapan aksi massa besok sudah siap. Pihaknya bahkan sudah mendirikan tenda/tratak khusus sebagai dapur umum dan klinik P3K.
Massa aksi menurutnya akan mulai berkumpul di Alun-Alun pada pukul 09.00 WIB. Gelombang massa dari seluruh penjuru Pati akan terus berdatangan hingga siang.
6. Ribuan Personel Gabungan
Sebanyak 2.684 personel gabungan dari kepolisian dan instansi lainnya diterjunkan ke Pati, Jawa Tengah, untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu di Alun-Alun Pati, Rabu (13/8/2025).
Adapun apel persiapan pengamanan unjuk rasa dilaksanakan di Lapangan Mako Sat Brimob Pati, Selasa (12/8/2025) sore.
Polresta Pati menyiapkan skema pengamanan ketat dengan melibatkan Satbrimob Polda Jateng, Dit samapta Polda Jateng, gabungan Direktorat, Bidang dan Satker Mapolda Jateng, serta personil 14 Polres jajaran (Polres Jajaran Ekswil Pati dan Polrestabes Semarang) yang di-BKO-kan di Polresta Pati.
Personel TNI, Sat Pol PP Pati, Dinkes Pati, Dishub Pati, Damkar, serta instansi terkait juga akan diterjunkan dengan total personel 2.684 orang.
Pengamanan ini bertujuan menjaga situasi tetap kondusif, aman, dan tertib tanpa mengganggu aktivitas masyarakat.
Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, menegaskan bahwa pengamanan akan dilakukan secara profesional dan mengedepankan pendekatan humanis.
“Kami tidak hanya fokus pada pengamanan massa, melainkan juga mengutamakan komunikasi yang baik agar situasi tetap terkendali tanpa gesekan,” kata dia.
Menurut Jaka, seluruh petugas telah mendapatkan arahan teknis dan mental agar dapat bertugas sesuai prosedur.
“Kami pastikan seluruh personel memahami SOP, termasuk bagaimana menghadapi potensi provokasi di lapangan,” kata dia.
Pengamanan ini juga disertai imbauan tegas kepada peserta aksi maupun masyarakat umum untuk tidak membawa benda-benda terlarang.
7. Sekat Perbatasan
Polres Demak menerjunkan 200 personel untuk melakukan penyekatan di dua titik perbatasan pada Rabu (13/8/2025).
Langkah ini bertujuan mengurangi mobilitas warga Demak yang hendak mengikuti aksi demo di Kabupaten Pati.
Kabag Operasional (Kabag Ops) Polres Demak, AKP Wasito, mengatakan penyekatan akan dilakukan di wilayah Kecamatan Mijen, Demak–Kecamatan Welahan, Jepara, dan di perbatasan Demak–Kudus tepatnya di Jembatan Tanggulangin.
“Mengenai aksi demo di Pati besok, Polres Demak akan menerjunkan 200 personel untuk melakukan penyekatan di dua titik. Personel akan dibagi di perbatasan Demak–Jepara dan Demak–Kudus,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Menurutnya, personel akan disiagakan di lokasi penyekatan hingga situasi dinilai aman.
“Tujuan penyekatan ini untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kerumunan yang tidak bisa dikendalikan sehingga menimbulkan kekisruhan. Misalnya, ada masyarakat kita ikut-ikutan ke sana dan malah terkena dampaknya,” jelas Wasito. (TribunJakarta.com/TribunJateng)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.