Sudewo Terpojok Ngaku Salah Tapi Warga Murka Bakal Demo, Tabiat Buruk Bupati Disorot Diminta Mundur

Nasib Bupati Pati, Sudewo kini berada di ujung tanduk, meski sempat mengakui kesalahan tapi tak membuat warga menghentikan gelombang besar demo.

Editor: Wahyu Septiana
TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal
SUDEWO SEMAKIN TERPOJOK - Bupati Pati Sudewo saat diwawancarai awak media di Gedung DPRD Pati, Selasa (15/7/2025). Nasib Bupati Pati, Sudewo kini berada di ujung tanduk, meski sempat mengakui kesalahan tapi tak membuat warga menghentikan gelombang besar demo. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib Bupati Pati, Sudewo kini berada di ujung tanduk, meski sempat mengakui kesalahan tapi tak membuat warga menghentikan gelombang besar demo.

Massa berencana tetap menggelar aksi demonstrasi pada Rabu, 13 Agustus 2025 mendatang.

Awalnya, demo 13 Agustus digaungkan untuk menolak penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang berimbas pada kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen.

Aliansi Masyarakat Pati Bersatu telah membuka posko donasi untuk aksi tersebut sejak 1 Agustus hingga 12 Agustus mendatang.

Namun Sudewo telah membuat keputusan membatalkan kebijakan kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen.

Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers darurat di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat.

“Mencermati perkembangan situasi dan kondisi, juga mengakomodasi aspirasi masyarakat yang berkembang, saya memutuskan kebijakan kenaikan PBB-P2 saya batalkan,” ujar politisi Partai Gerindra itu dikutip TribunJateng, Sabtu (9/8/2025).

Mantan anggota Komisi V DPR RI Periode 2020–2024 itu menyebut, keputusan ini diambil demi menciptakan situasi aman dan kondusif serta dalam rangka memperlancar perekonomian dan pembangunan Kabupaten Pati.

Konsekuensi pembatalan ini adalah tarif PBB-P2 akan dikembalikan seperti 2024, tanpa ada kenaikan 1 persen pun.

“Bagi yang sudah terlanjur membayar, uang sisa akan dikembalikan oleh pemerintah, akan diatur teknisnya oleh BPKAD dan kepala desa,” jelas Sudewo.

Ia menyebut, terlepas dari kontroversi dari kebijakan ini, pihaknya tetap akan konsisten membangun Pati secara maksimal.

Pembangunan akan tetap dilakukan sesuai kemampuan keuangan daerah.

“Saya tetap akan melayani masyarakat secara maksimal, setulus-tulusnya. Keputusan saya ini murni dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif. Saya tulus ikhlas untuk rakyat Pati, semuanya, tidak ada yang saya bedakan,” tegasnya.

Ia juga meminta maaf atas tutur kata dan perbuatannya selama ini yang membuat masyarakat kurang berkenan.

Sudewo lantas mengajak seluruh elemen masyarakat Pati untuk kembali solid bergotong-royong demi kemajuan daerah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved