Fenomena Pengibaran Bendera One Piece, Imparsial: Sah, Tapi Harus Hormati Merah Putih

Imparsial menegaskan bahwa tindakan pengibaran bendera bajak laut One Piece merupakan bentuk ekspresi yang sah secara hukum.

|
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Septiana
(tangkapan layar X (Anak_Ogi) dan TribunMedan/Chatgpt)
VIRAL BENDERA ONE PIECE - Imparsial menegaskan bahwa tindakan pengibaran bendera bajak laut One Piece merupakan bentuk ekspresi yang sah secara hukum. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Direktur Imparsial, Hussein Ahmad menanggapi fenomena pengibaran bendera bajak laut One Piece oleh sejumlah masyarakat di beberapa daerah di Indonesia jelang HUT ke-80 RI. 

Hussein menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk ekspresi yang sah secara hukum, bukan bentuk pembangkangan terhadap negara.

“Sebetulnya harus dipandang sebagai satu ekspresi yang sah oleh undang-undang," ujar Hussein saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis (14/8/2025).

"Itu adalah bentuk kekecewaan atau kritik terhadap pemerintah. Dan itu harus dilihat dalam konteks tersebut,” sambungnya.

Menurut Hussein kritik lewat simbol-simbol seperti bendera tidak bisa serta merta dianggap sebagai tindakan pembangkangan.

Namun demikian, Hussein menyebut pentingnya memperhatikan etika dalam pengibaran bendera sesuai yang termaktub dalam UU No 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Indonesia.

Dalam kasus ini, ia menegaskan pengibaran bendera One Piece tak boleh lebih tinggi dari bendera Merah Putih.

Heboh Bendera One Piece Berkibar Jelang Hut RI, Ketahui Aturan Pasang Bendera agar Tak Kena Sanksi
Heboh Bendera One Piece Berkibar Jelang Hut RI, Ketahui Aturan Pasang Bendera agar Tak Kena Sanksi (ISTIMEWA)

“Kalau ada bendera Merah Putih, maka sebagai bentuk penghormatan, bendera Merah Putih harus dikibarkan lebih tinggi dan lebih besar dari bendera One Piece atau simbol lain yang digunakan,” tegasnya.

Hussein juga menyebut bahwa pemerintah dan aparat keamanan, terutama TNI dan Polri, tidak perlu bersikap represif dalam menanggapi fenomena ini.

“Imparsial ingin menekankan bahwa tindakan-tindakan represif tidak diperlukan. Ekspresi seperti ini harus dipandang sah dan tidak otomatis dianggap membangkang,” tegasnya.

Menurutnya, yang perlu dicermati adalah substansi kritik yang ingin disampaikan oleh masyarakat melalui simbol tersebut. 

Ia juga membandingkan dengan simbol-simbol lain seperti bendera Reformasi Dikorupsi atau bendera Garuda biru sebagai tanda darurat negara yang pernah digaungkan beberapa waktu lalu.

“Bendera-bendera seperti itu juga dikibarkan dalam banyak aksi. Namun tetap ada etika bahwa tidak boleh lebih tinggi dari bendera Merah Putih,” ujarnya.

Arti Simbol Bendera One Piece

Tengkorak: Identitas bajak laut, simbol keberanian dan kemerdekaan

Topi Jerami: Warisan dari Shanks kepada Luffy, melambangkan mimpi dan tekad

Senyuman lebar: Optimisme dan semangat hidup meski dalam bahaya

Tulang bersilang: Elemen klasik bajak laut, penanda perlawanan terhadap sistem

Filosofi di Balik Simbol

Perlawanan terhadap Oligarki: Dalam cerita One Piece, Luffy dan krunya menentang sistem tiranik yang korup, mirip dengan kritik terhadap oligarki dan ketidakadilan.

Deklarasi kebebasan: Mengibarkan bendera ini berarti memilih hidup sesuai kehendak sendiri, bukan tunduk pada aturan yang menindas.

Simbol komunitas dan loyalitas: Bagi penggemar (Nakama), bendera ini mewakili persahabatan, perjuangan, dan solidaritas.

Respons Pihak Istana

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, tak mempersoalkan pengibaran bendera One Piece menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia sebagai bentuk kebebasan berekspresi.

"Makanya sebagai sebuah ekspresi kreatifitas boleh," kata Prasetyo, saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8/2025).

Namun, Prasetyo menegaskan pentingnya menjaga kekhidmatan bulan kemerdekaan.

Dia berharap simbol-simbol lain yang digunakan dalam ekspresi kreatif tak mengganggu penghormatan terhadap simbol negara, khususnya Bendera Merah Putih.

"Tetapi jangan kemudian ini dibawa ke sesuatu yang mengurangi kesakralan kita sebagai bangsa. Apalagi ini di momen menjelang 17 Agustus," ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa penggunaan simbol seperti bendera One Piece harus tetap dalam batas yang wajar dan tidak dimanfaatkan untuk agenda lain.

"Misalnya kemudian memanfaatkan kreatifitas tersebut untuk mengimbau supaya mengibarkan bendera-bendera selain Bendera Merah Putih. Kan itu yang tidak benar gitu," ucap Prasetyo.

Prasetyo menjelaskan bahwa Agustus merupakan bulan yang sangat sakral, sehingga tak boleh ternodai.

"Nah kami sebagai pemerintah dan tentunya kita semua, kita berharap di bulan Agustus ini janganlah ternodai dengan hal yang sakral," ungkapnya.

Di sisi lain, Prasetyo mengakui masih ada sejumlah kekurangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia membuka ruang terhadap kritik dan masukan dari masyarakat.

"Kalaupun hari ini ada kondisi di bangsa kita yang, mohon maaf, masih belum sesuai yang diharapkan. Kami, kita semua mari kita bekerja keras memujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan, memujudkan cita-cita pendiri bangsa," tegasnya.

(TribunJakarta)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved