Viral di Media Sosial

Ibu Gangguan Jiwa dan Ayah TBC, Bocah 4 Tahun Meninggal Tubuhnya Penuh Cacing, Bertelur Sampai Otak

Ibu Gangguan Jiwa dan Ayah TBC, Bocah 4 Tahun Meninggal Tubuhnya Penuh Cacing, Bertelur Sampai Otak

TANGKAPAN LAYAR INSTAGRAM @rumah_teduh_sahabat_iin
CACINGAN AKUT - Kasus kesehatan memprihatinkan terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Seorang bocah usia 4 tahun bernama Raya meninggal dunia dengan tubuh yang dipenuhi oleh cacing. Bocah tersebut mengidap cacingan akut, bahkan cacing yang bersarang di tubuhnya sudah bertelur sampai ke otak. (TANGKAPAN LAYAR INSTAGRAM @rumah_teduh_sahabat_iin) 

"Dikasih waktu 3x24 jam (oleh rumah sakit) untuk urus identitas Raya. Dari hari pertama Raya masuk picu, relawan betul-betul di uji. Relawan di oper-oper dari satu dinas ke dinas lain untuk dapat bantuan BPJS subsidi," ungkap penjelasan dalam video yang dibagikan @@rumah_teduh_sahabat_iin. 

"Dari Dinsos Kota ke Dinsos Kabupaten, sampai juga ke Dinkes Kabupaten dan diarahkan lagi ke Kabid Limjamsos dioper lagi ke Dinkes. Kemudian dapat jawaban Dinkes Kabupaten tidak punya anggaran dan mou dengan RSUD Kota, mereka
memberikan solusi agar Raya yang sudah berhari-hari dalam keadaan koma dipindahkan aja ke rumah sakit Kabupaten Jampang," katanya.

Setelah menjalani perawatan selama 9 hari, Raya akhirnya meninggal dunia pada 22 Juli 2025.

Dedi Mulyadi bereaksi

Kasus yang dialami Raya sampai juga di telinga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Mendengar itu, Dedi pun langsung bereaksi. Ia mengaku sudah menghubungi dokter yang menangani Raya untuk mendapat penjelasan lebih detail.

Berdasar informasi yang ia terima, tubuh Raya dipenuhi cacing diduga karena lingkungan tak bersih.

Sehari-hari, Raya dirawat oleh neneknya lantaran ibunya menderita gangguan jiwa dan ayahnya TBC.

Ia pun merasa kecewa dan prihatin dengan meninggalnya bocah kecil itu akibat cacingan akut.

"Saya sudah menelepon dokter yang menanganinya bahwa anak itu memiliki penyakit kalau dalam bahasa kampung cacingan. Ibunya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ. Dia (Raya) sering dirawat oleh neneknya dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru TBC," ujar Dedi, dikutip dari TribunJabar.

"Dia sejak balita sering berada di kolong rumah bersama dengan ayam dan kotoran sehingga mungkin dia sering kali tangannya tidak dicuci dan mulutnya kemasukkan cacingan. sehingga menimbulkan cacing yang akut," kata Dedi menambahkan.

Ia pun mengatakan besar kemungkinan bakal memberi sanksi pada pemerintah desa terkait karena dinilai lalai menjalankan fungsi pelayanan dasar.

Pihak pemerintah desa kata Dedi dalam hal ini dianggap lalai dalam menjalankan fungsi PKK, posyandu, dan juga bidan desa.

"Dimungkinkan saya akan memberikan sanksi bagi desa tersebut karena fungsi-fungsi pokok pergerakan PKK nya tidak jalan, fungsi posyandunya tidak berjalan, dan fungsi kebidanannya tidak berjalan. Sanksi-sanksi akan kami berikan pada siapa pun dan daerah mana pun yang terbukti tidak memberikan perhatian kepada masyarakat," ujar Dedi.

Dedi menegaskan agar kasus Raya kedepan menjadi peringatan bagi seluruh aparat pemerintahan di desa agar lebih aktif melakukan pengecekan kondisi warganya. 

“Jangan abai, jangan ribut ketika peristiwanya terjadi. Salam hormat untuk semua, semoga kami bisa bekerja dengan baik,” kata dia.

(TRIBUNJAKARTA / TRIBUNJABAR)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved