Pramono Anung Mau Pangkas Trotoar di TB Simatupang, Koalisi Pejalan Kaki Ngamuk: Anarkis! 

Rencana Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memangkas trotoar untuk mengatasi macet di Jalan TB Simatupang dikritik Koalisi Pejalan Kaki.

TRIBUNJAKARTA.COM/RAFDI GHUFRAN BUSTOMI
Ketua Koalisi Pejalan Kaki (KoPK), Alfred Sitorus saat ditemui awak media di Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/7/2018) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Rencana Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memangkas trotoar untuk mengatasi macet di Jalan TB Simatupang dikritik Koalisi Pejalan Kaki.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menilai, rencana ini sebagai kemunduran terhadap rencana strategis untuk transportasi perkotaan yang sudah dirintis pendahulu Pramono.

“Alih-alih meningkatkan fasilitas pejalan kaki dan lajur sepeda serta angkutan massal, justru Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengambil langkah anarkis dan set back terhadap pembangunan urban sustainable mobility strategy yang sudah dibangun susah payah dan dengan biaya mahal dari pajak masyarakat selama ini,” ucapnya, Minggu (24/8/2025).

Alih-alih untuk mengatasi kemacetan imbas penyempitan jalan proyek galian, Alfred menyebut, Pramono seharusnya membiarkan hal itu terjadi.

Menurutnya, ini bisa dijalankan sebagai hukuman atas pilihan mereka yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang transportasi umum.

“Jadi biarkan saja sebagai push and pull policy sehingga masyarakat terdorong berpartisipasi mengurangi kemacetan lalu lintas dengan memanfaatkan angkutan umum massal, seperti sepeda atau jalan kaki,” ujarnya.

Alfred juga turut mendorong Pemprov DKI Jakarta menerapkan disinsentif bagi pengguna kendaraan pribadi.

Seperti penerapan sistem jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP) dan pengenaan tarif parkir mahal di sepanjang Jalan TB Simatupang untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum.

“Toh sudah disediakan angkutan umum massal yang lumayan baik di DKI Jakarta dan sekitarnya. Jadi salah sendiri apabila masyarakat tetap bertahap pada kemacetan dengan menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor,” tuturnya.

Terkait kritikan yang disampaikan Koalisi Pejalan Kaki ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjamin, pemangkasan trotoar ini hanya bersifat sementara.

Trotoar untuk sementara dialihfungsikan untuk memperlebar jalan yang mengalami penyempitan imbas proyek galian.

Apalagi, saat ini trotoar tersebut memang tidak digunakan secara baik oleh pejalan kaki karena ada beberapa bagian yang terpotong.

“Jadi digunakan untuk menangani lalu lintas terlebih dahulu, nanti akan kami kembalikan,” jata Pramono.

Setelah proyek galian rampung pada November 2025, Pramono pun menjanjikan bakal kembali membangun trotoar dan menyempurnakannya sehingga bisa digunakan secara optimal oleh pejalan kaki.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved