Satu Keluarga Dibunuh

Sering Bertengkar, Tetangga Sudah Menduga Pendi Ternyata Pembunuh Istri dan 2 Anak Tirinya

Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di depan rumah satu keluarga tewas yang diduga menjadi korban pembunuhan di Perum Taman Kota Permai 2, Blok B6 RT 05 / RW 12 Kelurahan Priuk, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Senin (12/2/2018).

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG- Beberapa tetangga korban pembunuhan satu keluarga mengaku tidak kaget ketika Muchtar Effendi alias Pendi (60) dijadikan tersangka atas pembunuhan istri dan kedua anak tirinya.

Sang istri, Emah (40) dan kedua anak tirinya bernama Nova (19) dan Tiara (11) dibunuh Pendi menggunakan pisau pada Senin (12/11/2018).

Baca: Duh, Banyak Barang Keluarga Korban Kecelakaan Tanjakan Emen Hilang Polisi Terapkan Aturan Ketat

Peristiwa itu kemudian mengagetkan warga Perumahan Taman Kota Permai 2, Priuk, Tangerang, Banten dan sekitarnya. Namun, beberapa warga telah bisa menduga siapa pelaku pembunuhan Emah dan dua anaknya tersebut.

"Firasat saya sih memang dia (Pendi)," kata Parti (50), tetangga depan rumah Emah saat ditemui Kompas.com, di Perumahan Taman Kota Permai 2, Selasa (13/2/2018).

Menurut Parti, hubungan rumah tangga Pendi dan Emah memang sudah tidak harmonis. Pendi diketahui baru tinggal bersama Emah di perumahan tersebut kurang dari setahun atau sekitar enam bulan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Parti mengatakan kalau pasangan tersebut kerap terlibat adu mulut. Namun, pertengkaran yang terjadi tidak terlalu parah.

"Sudah enggak harmonis juga sih sebenarnya, suaminya ini jarang pulang. Baru akhir-akhir ini pulang katanya mau bikin tingkat rumah," ucap Parti.

Sementara itu, warga lain yang juga teman Emah bernama Ida (43) menyesalkan kematian Emah yang dianggapnya sebagai orang baik dan supel.

Baca: Anies Baswedan: Saya Akan Tunaikan Tanggung Jawab Untuk Menyelamatkan Jakarta dari Banjir

Dia pun menyebut kalau Pendi memiliki sifat temperamental dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

"Memang orangnya itu emosian, jarang bergaul sama warga karena kan jarang pulang itu. Kurang ajar dia itu tega banget sama istri dan anaknya," ungkap Ida.

Selain pemarah, Pendi juga disebut-sebut merupakan seorang pencemburu. Berdasarkan keterangan salah seorang warga bernama Salman, beberapa waktu lalu keduanya pernah bertengkar hebat lantaran Emah disebut menerima telepon ketika malam hari.

Baca: Sandiaga Uno: Siklus Banjir Lima Tahunan Sudah Tidak Ada Lagi

"Beberapa bulan lalu bertengkar alasannya karena Emah suka telepon malam-malam," ujar Salman.

Halaman
12

Berita Terkini