Seperti diketahui, menurut pemerintah daerah setempat, tercatat 71 anak meninggal dunia terkena wabah campak dan gizi buruk sejak September 2017 hingga saat ini.
Data dari Kemenkes, menyebutkan, terdapat 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk di Asmat.
Selain itu, ditemukan pula 25 anak suspek campak serta empat anak yang terkena campak dan gizi buruk.
Kini, Ayo kita bersatu dan tunjukkan bahwa kita semua bersama Papua. Kita semua bisa saling membantu suadara-saudara kita di Asmat, Papua
Dana yang terkumpul nantinya, berapapun itu akan Kami salurkan melalui lembaga kemanusiaan* kepada para korban sebagai bentuk solidaritas kita untuk rakyat Papua.
Atas nama kemanusiaan, Ayo berdonasi untuk Asmat dengan klik https://kitabisa.com/ donasiasmat
Cara Berdonasi :
1. Klik "DONASI SEKARANG"
2. Pilih Bank Transfer Mandiri/BCA/BNI/BNI Syariah/BRI dan kartu kredit
3. Dapat laporan via email
Terima kasih buat dukungan teman-teman semua, semoga kebaikan kalian dibalas berlipat ganda.
Salam hangat,
Zaadit Taqwa
Ketua BEM UI 2018.
Alasan Tak Ikut Ke Asmat
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) sudah memberangkatkan tim ke Asmat, Papua.
Mereka akan membantu warga di sana yang mengalami gizi buruk dan penyakit campak.
Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI, Averous Noor Esa, mengatakan, ada delapan orang yang sudah diberangkatkan dan dibagi ke dalam dua tim.
Empat orang di tim pertama sudah berangkat, Senin (12/2/2018), bersama relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan lokasi tujuan di Distrik Siret.