Satu Keluarga Dibunuh

Pembunuh Emah dan 2 Anaknya Menangis: Saya Khilaf, Mohon Maaf, Stres Saya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di depan rumah satu keluarga tewas yang diduga menjadi korban pembunuhan di Perum Taman Kota Permai 2, Blok B6 RT 05 / RW 12 Kelurahan Priuk, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Senin (12/2/2018).

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pembunuh istri dan dua anaknya kini dapat berkomunikasi setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, selama 3 hari.

Muchtar Effendi alias Pendi merupakan tersangka dalam kasus pembunuhan istri dan dua anak tirinya di Tangerang, Banten.

"Tadi pagi disaksikan oleh pihak Rumah Sakit dan kepolisian, tersangka menyampaikan pesannya. Kami rekam suaranya, sehingga teman media bisa mendengar langsung," ujar Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan saat jumpa pers di RS Polri, Kamis (15/2/2018).

Baca: Ngetem Dekat Stasiun, Ojek Bakal Dapat Tempat Khusus?
Dalam rekaman berdurasi 15 detik yang diputar Harry, Pendi beberapa kali menyatakan penyesalan dan khilaf telah membunuh istrinya Emah dan dua anaknya, Nova dan Tiara.

Saya lakukan ini karena saya khilaf. Saya kalau enggak khilaf saya enggak mungkin lakukan ini. Untuk itu saya minta maaf kepada keluarga istri saya. Saya mohon maaf, saya tidak nyangka melakukan ini. Stres saya," ucap Pendi dalam rekaman yang diputarkan Harry.

Baca: Guru AM dan Sejumlah Fakta Dirinya yang Disangka Mencabuli Siswanya

Pendi menyampaikan hal tersebut sambil menangis tersedu-sedu.

Kondisi rumah Emah (40), korban pembunuhan di Perumahan Taman Kota Permai 2, Priuk, Tangerang, Selasa (13/2/2018).

Sebelumnya Harry mengatakan, Pendi keberatan dengan sikap Emah yang membeli mobil tanpa persetujuannya.

"Tersangka ini tidak mau memberikan uang cicilan untuk membayar mobil yang dibeli Emah. Dari situ, tersangka terus bertengkar," kata Harry.

Pendi dan Emah kemudian cekcok selama tiga hari, dan selama itu pula, Pendi berencana membunuh istrinya tersebut.

Kabid Pelayanan Medik dan Perawatan RS Polri Doktor Yayok Witarto mengatakan, kondisi Pendi saat ini sudah mengalami peningkatan dibanding saat pertama datang, Senin (12/2/2018) lalu.

“Dia datang jam 12 Malam, dengan luka di perut dan leher, kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Setelah ditangani oleh tim bedah umum dan psikiater kondisinya sudah lebih baik, bisa untuk berkomunikasi," ucap Yayok.

Penulis: Stanly Ravel

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul: Ini Pengakuan Pendi yang Tega Bunuh Istri dan Dua Anaknya di Tangerang

Berita Terkini