Meski begitu, tak nampak di batu nisan apa agama yang dianut oleh pasangan Lim Sha Nio dan O.G Khouw ini sebagai makam pertama yang ada.
Mengejutkannya, Adjie Hadipriawan menyebutkan bahwa dana yang dihabiskan Lim Sha Nio untuk membangun mausoleum tersebut sangatlah mahal.
"Sesuai dengan data yang didapat, jika dirupiahkan dengan kurs rupiah saat ini, bangunan megah tersebut menghabiskan dana sekitar 250 milyar rupiah," ujar Adjie.
Adjie juga mengatakan dahulu, banyak sekali makam - makam orang Belanda yang dimakamkan di TPU Petamburan ini dan akhirnya sekarang dijadikan makam khusus unit Kristen.
Namun hingga saat ini, pengunjung masih bisa menemukan makam abu orang Jepang, makam orang yahudi, bahkan makam muslim.
TPU Petamburan ramai peziarah saat hari raya Imlek, Natal atau Hari Raya Ceng Beng yaitu 100 hari setelah setelah perayaan Imlek.
"Banyak yang melakukan bakar - bakaran seperti membakar rumah barbie, sebagai simbol memberikan tempat yang abadi untuk para leluhur disana," ujar Adjie.
Mausoleum pasangan Lim San Nio dan O.G Khouw ini menjadi bangunan pelindung makam paling tinggi di TPU Petamburan.
Bangunan akan langsung terlihat ketika memasuki TPU Petamburan yang berlokasi di Jalan Aipda II K.S Tubun nomor 1, Tanah Abang Jakarta Pusat.