Tinggal di Gubuk Berlubang Tanpa Listrik, Rosul dan Simah Cemas Jika Banjir Datang

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suami istri asal Kabupaten Cirebon, Rosul dan Simah, hidup miskin di dalam gubuk bambu di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (6/3/2018). TRIBUN JABAR/SITI MASITHOH

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJAKARTA.COM, CIREBON - Di dalam gubuk bambu berukuran sekitar 4x5 meter tinggallah suami istri Rosul (55) dan Simah (40) menghabiskan masa tuanya.

Warga Blok Sembung RT 01/04, Desa Wanakaya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, itu memelihar beberapa ekor ayam yang kandangnya tak jauh dari mereka.

Gubuk yang mereka tempati tak laik huni, tanpa teraliri listrik.

Jika malam tiba mereka terpaksa memanfaatkan lilin atau sempor sebagai penerang.

Hawa dingin malam menyergap tubuh mereka dari dinding gubuk yang beberapa berlubang.

Hanya ada satu kamar di dalam gubuk yang biasa Rosul dan Simah gunakan untuk beristirahat.

Di sebelah kamar ada dapur.

Tak ada tikar atu kursi di dalam gubuk Rosul, hanya sebuah ranjang besi karatan yang digunakan untuk duduk dan tidur.

Jangan bertanya ada MCK di dalam gubuk serba sederhana itu.

Rosul dan Simah terpaksa untuk mandi, cuci dan buang air harus menumpang ke rumah saudaranya yang tidak jauh dari gubuk mereka.

Sudah enam tahun Rosul dan Simah tinggal di gubuk itu tanpa fasilitas listrik.

"Setiap malam rasa dingin sudah pasti karena banyak bilik yang bolong," ujar Rosul kepada Tribun Jabar saat ditemui di gubuknya, Selasa (6/3/2018).

Saban banjir, sekalipun gubuk mereka panggung, air tetap masuk ke dalamnya.

Tak sekali dua mereka mengungsi ke dapur yang sudah dibuat lebih tinggi.

Halaman
12

Berita Terkini