Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Pada masa jayanya puluhan tahun silam, ojek sepeda merupakan moda transportasi unggulan di Jakarta.
Namun seiring berkembangnya zaman dan teknologi, keberadaan ojek sepeda saat ini semakin terpinggirkan.
Baca: Dituntut Ganti Rugi 1,4 Triliun Karena Kecanduan Rokok, Ini Tanggapan Djarum dan Gudang Garam
Terlebih, dengan menjamurnya ojek online yang membuat keberadaan ojek sepeda semakin kurang diminati.
Hal itu diakui oleh Sutrisno (56), tukang ojek sepeda yang mangkal di Pasar Pagi Asemka, Jakarta Barat.
Sutrisno mengatakan saat ini ojek sepedanya sudah jarang dinaiki oleh penumpang.
Baca: Kata Menpora, Egy Maulana Gabung Lechia Gdansk, Klub Asal Polandia
"Sekarang banyakan suruh ngangkut barang belanjaan ketimbang orang," ujar Sutrisno kepada TribunJakarta.com, Sabtu (10/3/2018).
Bapak tiga anak ini tak memungkiri bila peminat ojek sepeda sudah tidak ada.
Terlebih tak ada ornamen menarik dari sepeda ontelnya yang sehari-hari menjadi alatnya untuk mencari uang.
Sepeda ontel Sutrisno sudah terlihat lusuh dan berkarat di beberapa bagiannya.
Terlihat dua plastik menggantung di setang sepedanya yang berisi jas hujan dan botol air mineral.
"Mau dibagusin cuma percuma aja. Sudah kalah sama ojek online yang lebih cepat dan praktis," ucap Sutrisno.
Sutrisno biasanya mengangkut barang milik pedagang di Pasar Pagi Asemka untuk diantar ke perusahaan ekspedisi atau ke pasar lain di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.
Baca: Ridwan Kamil Berjanji Akan Maksimalkan Potensi Pasar Cisalak dan Pariwisata Depok