MRT Pakai Empat Strategi Ini untuk Buat TOD Dukuh Atas

Penulis: Suci Febriastuti
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018)

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti

TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat, adalah stasiun pertama yang dijadikan kawasan Transit Oriented Development (TOD) pada fase I pembangunan Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan ada empat strategi yang digunakan untuk membangun kawasan transit terpadu di Stasiun Dukuh Atas.

Yang pertama adalah koneksi transit yang aman dan nyaman.

TOD Dukuh Atas didesain menjadi kawasan ramah pejalan kaki.

Rencananya penggunaan kendaraan di kawasan ini juga akan dibatasi, agar masyarakat dapat berpindah moda dan dapat memanfaatkan angkutan umum yang disediakan.

MRT juga akan membuat taman yang rencananya sudah terlihat bentuknya di bulan Juni mendatang.

"Sehingga interkoneksi yang terjadi dari MRT, KCI, Kereta Bandara, maupun Tranjakarta dibuat dengan nyaman," ujar William dalam Forum Jurnalis dan Blogger di Jakarta Pusat.

William menambahkan Stasiun Sudirman, Stasiun KA Bandara dan Stasiun
MRT Dukuh Atas akan dihubungkan dengan koridor pedestrian yang berada di Jl. Kendal (bawah flyover) dan nantinya akan terhubung juga dengan artificial deck.

Yang kedua yaitu pemanfaatan aset pemerintah.

Baca: Malam Ini, Tidak Tampak Lagi Gemerlap Cahaya di Hotel Alexis

Dalam hal ini, PT MRT Jakarta menggunakan bangunan Pasar Blora yang akan akan dijadikan transport hub (pertemuan berbagai moda).

"Ini luasnya sekitar 3000 meter persegi. Ini akan dijadikan transport hub. Jadi dimana akan ada pertemuan berbagai transportasi yang dilakukan koneksi dengan pejalan kaki," ujar William, Rabu (28/3/2018).

Di atas transport hub akan kita bangun bagunan salah satunya adalah Kantor MRT Jakarta.

Yang ketiga adalah penyedian ruang terbuka publik.

Halaman
12

Berita Terkini