Kisah Asep Pemulung Tiga Orang Anak, Bantu Pemerintah Pungut Sampah di Kawasan Elit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asep tengah berbaring di komplek perumahan elit Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/3/2018).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Di Komplek Brawijaya, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, tampak seorang pemulung tengah melepas letih usai berkeliling memunguti sampah.

Saat Adzan Salat Jumat berkumandang, pria bernama Asep itu tak lekas berbenah menuju masjid melainkan berbaring di rerumputan di halaman sebuah rumah mewah.

"Nanti dulu aja, orang-orang banyak yang mau salat Jumat saya ngehargai dengan beristirahat. Saya muslim juga tapi keadaan kotor begini. Saya hormati orang-orang salat," ujarnya saat ditemui TribunJakarta.com pada Jumat (31/3/2018).

Ia pun hendak bergegas pulang usai salat Jumat telah selesai.

Baca: Pengusaha Hingga Politisi Terkenal Indonesia Beli Gadis Perawan di Cinderella Escorts

Pasalnya, ia harus membawa barang hasil pungutannya ke tempat penampungan barang bekas yang sudah tersedia.

"Saya keliling dari daerah Pulo sampai komplek Brawijaya ngiter mungutin sampah. Abis itu sekitar jam 12 ke penampungan di tempat bos untuk menimbang hasil pungutan saya," terangnya.

Sembari beristirahat untuk mengumpulkan kembali energi yang telah terkuras, Asep mengisahkan sekelumit hidupnya yang ia syukuri.

"Saya disini nyari barang-barang bekas. Apa aja plastik, kardus, botol, sampai besi saya bawa. Saya cari yang laku kalau enggak nyari yang laku buat apaan barangnya," ujarnya seraya berseloroh.

Penghasilan meraup rezekipun dirasakan tak pernah menentu, Asep hanya berharap kebutuhannya bisa tercukupi untuk makan sehari.

Baca: Pembeli Bertambah Saat Libur Paskah, Harga Daging Babi di Pasar Koja Stabil

"Penghasilan sehari enggak tentu berapa. Yang penting seharian bisa makan Alhamdulilah. Ya hidup kalau enggak disyukuri bagaimana. Nikmati aja," ungkap pria yang sudah memiliki tiga orang anak ini.

Meskipun ia hanya seorang pemulung yang mengais rezeki dengan memungut sampah, namun Asep menikmatinya malahan memiliki manfaat bagi sekitarnya.

"Hidup saya syukuri seperti ini. Jalanin aja jangan banyak pikiran. Malah kan membantu pemerintah. Pemerintah bersyukur sampah bisa berkuranh saya juga bersyukur dapat penghasilan," katanya.

Sembari berjalan menuju tempat penampungan, Asep pun masih sempat mencari sampah-sampah plastik yang bisa dijadikan uang.

"Sembari pulang kadang mungutin sampah-sampah plastik juga. Kalau ada orang komplek atau petugas PPSU bersih-bersih kadang saya turut bantu juga. Bahkan dari orang gedongan sekitar sini saya juga dikasih duit kadang-kadang. Ya kerjaan membawa berkah lah," tukasnya.

Berita Terkini