TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sesaat setelah jalan lintas bawah Matraman dibuka, arus lalu lintas (lalin) di Simpang Tambak hingga Cikini sampai Jalan Pemuda Rawamangun macet parah.
Hal ini terjadi karena rekayasa lalu lintas yang dilakukan di sekitar underpass, khususnya di Simpang Tambak dan Simpang Megaria.
Arus kendaraan di Jalan Proklamasi yang tadinya satu arah, saat ini diberlakukan dua arah.
Hal ini menyebabkan penumpukan kendaraan yang akan menuju Cikini atau Simpang Megaria.
Untuk mengatasi hal ini Kepada Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Andri Yansah akan menggeser barrier pembatas jalan yang sudah terpasang.
"Pembatas jalan akan digeser sedikit, yang menuju Cikini lebih lebar dibanding arah sebaliknya, yang ke Cikini bisa tiga kendaraan, arah sebaliknya dua," ujarnya kepada TribunJakarta.com di Simpang Tambak, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca: SMAN 55 Jakarta Selatan Dapat Hibah 20 Komputer dari Dinas Pendidikan untuk UNBK
Selain itu, kemacetan disebabkan banyaknya crossing kendaraan yang terjadi di simpang tambak.
Saat pengerjaan underpass, pengendara dari arah Manggarai tidak dapat langsung belok kanan menuju Simpang Matraman, tetapi saat ini pengendara bisa langsung belok kanan menuju Simpang Matraman.
Kemudian kendaraan dari arah Cikin yang melalui Jalan Proklamasi juga banyak yang melakukan crossing di menuju Manggarai di Simpang Tambak.
Kendaraan dari arah Matraman menuju Cikini yang memutar balik di Simpang Tambak juga turut andil menambah kemacetan.
Menurut Andri Yansah permasalahan crossing ini akan segera diatasi oleh Dishub DKI Jakarta dengan merapatkan barrier pembatas jalan di Jalan Proklamasi.
"Kerapatan barrier akan lebih kami rapatkan sehingga tidak ada pengendara motor yang memutar dari sela barrier," ungkapnya.
"Kemudian kendaraan dari arah Cikini tidak bisaangsung belok kanan di Simlang Tambak menuju Manggarai, harus memutar di bawah flyover," tambahnya.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan evaluasi terkait rekayasa lalin agar kepadatan lalu lintas dapat dikurangi.
"Kami sudah melakukan evaluasi, besok kami akan hindari crossing, kalau padat dan ada crossing jadi beban, baik formal maupun curi-curi," jelasnya.
Keluhan Penumpang Angkutan Umum
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan uji coba Underpass Matraman dilakukan pada Selasa (10/4/2018).
Imbasnya pun mulai tampak di kawasan sekitar.
Pantauan TribunJakarta.com pukul 10.00 WIB, arus lalu lintas dari Jatinegara menuju Senen yang semula dialihkan melalui jalan Pangeran Diponegoro mulai kembali seperti sedia kala.
Pengguna jalan yang sebelumnya tidak dapat melintas lurus kini dapat langsung melewati arah Senen, Jakarta Pusat.
Sementara pengendara motor yang melintas dari arah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), hanya dapat memacu kendaraanya dengan kecepatan di bawah 15 kilometer per jam.
Rukhan (39) seorang pengendara ojek online mengeluhkan kemacetan yang dialaminya saat uji coba dilakukan.
"Biasanya dari jalan Slamet Riyadi cuman beberapa menit, ini tadi saya satu jam baru sampe sini (jalan Salemba Raya)," kata Rukhan kepada wartawan TribunJakarta.com.
Dirinya bahkan menduga bila kemacetan akan berdampak pada terlambatnya para pegawai kantor yang ingin menuju kantornya.
Baca: Jalur Margonda Raya Depok Akan Jadi Jalan Berbayar, Ini Tanggapan Wali Kota Depok
Pasalnya, banyak pengendara bermotor yang memilih berhenti sejenak karena macet dan terik matahari yang menyengat.
"Ini pasti orang yang mau berangkat kantor pada telat, macet kaya begini. Udah gitu panas lagi, kasihan penumpang ibu-ibu yang bawa anak kecil," tuturnya.
Berbeda dengan Rukhan, Sugiman (51) yang juga pengendara ojek online mengaku tidak kaget dengan kemacetan yang terjadi.
"Emang lebih macet, biasanya dari Utan Kayu ke jalan Salemba, tapi hanya lima menit, ini hampir setengah jam. Tapi ya biasa aja, namanya juga Jakarta, sudah biasa," kata Sugiman.
Di tengah kemacetan, seorang pengemudi bajaj yang melintas di jalan Salemba Raya bahkan sempat mengeobrol dengan rekannya.
"Jadi macet banget gini ya!" kata pengemudi bajaj tersebut kepada rekannya.
Sementara rekannya terlihat hanya menanggapi dengan helaan nafas panjang seraya tersenyum.
Kadishub Rela Dimaki-maki
Kondisi macet parah terjadi di sekitar kawasan Simpang Tambak pasca dibukanya underpass Matraman pada hari ini. Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Bahkan sejumlah pengendaran mengaku kesal dengan rekayasa yang diterapkan sehingga kemacetan mengular panjang.
"Nggak apa-apa di maki-maki, namanya juga uji coba, nanti kita evaluasi kembali," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah saat ditemui, Selasa (10/4/2018).
Dikatakan oleh Andri untuk mengantisipasi crosing kendaran di Simpang Tambak pihaknya akan menutup simpang tambak bagi kendaraan yang dari Manggarai ke arah Pramuka.
Nantinya seluruh kendaraan baik busway dan kendaraan lain dialihkan melalui Jalan Proklamasi-Penataran dan berputar di Megaria.
Selain itu nantinya Jalan Proklamasi akan dibuat dua Jalur.
Baca: Mobil Ibunya Diderek, Sandiaga Uno: Dia Enggak Protes Walau Anaknya Wagub
"Pertama akan kita geser, ini jalan Proklamasi lebarnya 6 meter. Jadi ruas satunya bisa 2 mobil dan sisi satunya di isi 3 mobil," kata Andri.
Ia berharap pengendara dari Manggarai arah Pramuka dapat melintas Jalan Prokramasi masuk ke Jalan Penataran dan berputar di Simpang Magaria.
"Pengendara juga jangan manja banget puter di sini, jadi kalo dari proklamasi mau ke Manggarai bisa puter di Bawah Flyover Matraman, besok saya akan coba tutup ini (Simpang Tambak) untuk menghindari terjadinya crossing," ucapnya.