TRIBUNJAKARTA.COM, SURABAYA - Rekonstruksi pembunuhan Fendik Tri Oktasari (27) oleh istrinya, Desi Ayu Indriani (26), di Kedurus Karang Pilang, Surabaya, Selasa (24/4/2018) membuka berbagai fakta baru.
Seperti diketahui, awalnya Fendik diduga bunuh diri karena saat ditemukan mayatnya menggantung di ruang tamu rumahnya di Sawah Gede, Kedurus, Karangpilang.
Ayah dua anak ini diduga dibunuh istrinya, Desy Ayu Indriani (26), Jumat (23/3) sekitar pukul 22.00 WIB.
Baca: Usai Putrinya Bertemu Hotman Paris, Ini Curhat Ibu Korban Soal Dugaan Pelecehan Seorang Camat
Korban yang bekerja sebagai penjual tahu bulat di Raya Mastrip itu dipukul palu (martil) sebanyak dua kali di kepala bagian kiri dan kanan.
Korban Fendik langsung terkapar, tapi kondisinya masih hidup.
Namun tersangka yang sudah kalap justru menyusun strategi bagaimana pembunuhan ini terkesan bunuh diri.
Berikut fakta-fakta terbarunya:
1. Remas Mulut Korban
Desi Ayu Indriani yang menjadi tersangka kasus ini, sempat pingsan saat adegan ke 6, dari 15 adegan.
Pada adegan ke 6, terlihat Desi memerankan usai cekcok dengan sang suami, dia meremas mulut korban.
Usai adegan tersebut Desi lemas, dan pingsan di lokasi kejadian.
Baca: Begini Kisah Gatot Brajamusti Bujuk Rayu CP Menikah untuk Berhubungan Badan
Lokasi pembunuhan itu merupakan rumah sekaligus warung kopi yang ukurannya seperti rumah kos.
Melihat Desi pingsan, penyidik akhirnya membawa ke Polsek Karang Pilang untuk melanjutkan rekonstruksi pembunuhan di kantor.
Saat rekonstruksi pembunuhan berlangsung, suasana rumah tampak ramai.
Para tetangga ikut berkumpul dan ingin menyaksikannya.
2. Curiga Selingkuh
Sebelum membunuh sang suami, Desy sempat curhat kepada kakak kandung korban, Verlin Kristinawati (34).
Desy menceritakan bahwa suaminya, Fendik Tri Oktasari (27), sepertinya tengah berselingkuh dengan wanita lain.
Namun Desy tidak menceritakan dengan jelas, bahwa dia sebenarnya sudah memergoki sang suami selingkuh.
"Sekitar dua minggu sebelum kejadian, Desy ngomong curiga Fendik selingkuh. Tapi di situ masih ditutupi nggak blak-blakan ngomongnya, padahal dia sudah tahu. Nah kami tidak tahu Fendik selingkuh, tahunya dia banyak utang. Kalau tahu mungkin kami bisa menengahi," kata Verlin Kristinawati (34), Selasa (24/4/2018) saat ditemui di Polsek Karang Pilang.
3. Tak Hadiri Pemakaman
Mengetahui adiknya meninggal dunia, Verlin yang tinggal di Sidoarjo pun segera ke rumah Desy, Karang Pilang. Tiba di lokasi, dia sempat pingsan. Saat itu Verlin mendapati Desy tidak ada di rumah.
"Sampai saya sedikit marah, Desy ini ke mana sih? Suaminya mau dikubur kok dia tidak ada, apa tidak ingin melihat jenazah suami untuk terakhir kalinya. Ternyata dia ada di di Polsek Karang Pilang," kisahnya.
4. Berdalih Kesetrum
Verlin menceritakan satu hari setelah adiknya meninggal, Sabtu (24/3/2018) dia masih sempat menjenguk Desy di Polsek Karang Pilang. Dia menanyakan kepada Desy apa tidak ingin melihat makam sang suami.
Di situ dia sedikit heran karena wajah Desy tak menunjukkan raut wajah seperti seorang istri yang baru saja kehilangan suami yang dicintainya.
"Minggu (25/3/2018) besoknya saya datang lagi bawa sarapan. Saya memang tidak ada pikiran sama sekali si Desy ini yang membunuh adik saya. Dia sudah saya anggap adik sendiri. Di situ Desy memeluk saya dan menangis, bilang 'mbak sepurane mbak, aku royoan HP sama dia (korban) terus dia kesetrum'' (kak maaf kak, aku berebut ponsel sama dia (korban), terus dia kesetrum)," kisah Verlin ulang.
Mendengar ungkapan Desy tersebut, Verlin pun curiga. Dia sedikit marah kepada Desy kok bicaranya plin-plan. Dia pun menyampaikan hal itu langsung kepada Kanit Kapolsek Karang Pilang.
"Mendengar itu saya marah. Loh Des, Fendik iki mati bunuh diri atau kesetrum? Endi sing benar? Setelah saya lapor Kanit, saya disuruh pulang," ungkapnya.
5. Petunjuk Gaib
Fendik Tri Oktasari (27), pria yang tewas dibunuh oleh istrinya sendiri, ternyata sempat memberi 'petunjuk' kepada kakak kandungnya, Verlin Kristinawati (34), lewat mimpi.
Hal ini seperti dikatakan Verlin.
Dia mengaku, sehari setelah adiknya meninggal, Sabtu (24/3/2018) Verlin bermimpi didatangi Fendik.
Di dalam mimpi itu, sosok Vendik memintanya mencari sesuatu di rumah Desy, tempat dia meregang nyawa.
"Seperti nyata persis jam 02.00 dini hari, saya mimpi Fendik mengatakan kepada saya 'mbak mrono nang omahe Desy mbak, wes talah onok sesuatu' (kak ke rumah Desy kak, ada sesuatu). Dia bilang begitu seperti memaksa, saya pikir apa sih yang dimaksud Fendik, saya nggak bisa ke sana karena masih dini hari, suami bilang besok pagi saja," katanya bercerita.
Keesokan harinya, Verlin tahu bahwa di jam yang sama saat dirinya bermimpi, anggota polisi menghampiri TKP dan mencari palu yang dimaksud.
"Kata bapak saya, jam 02.00 WIB itu polisi datang dan tanya tempat menyimpan palu. Ternyata Fendik datang ke mimpi saya untuk menunjukkan bukti palu yang masih disembunyikan Desy," katanya.
"Saya berharap Desy mendapatkan hukuman yang setimpal, jangan ditambahi dan jangan dikurangi," kata Verlin usai reka adegan di Mapolsek Karangpilang Surabaya, Selasa (24/4/2018). (Surya/Pipit Maulidiya)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 5 Fakta Baru Kasus Istri Martil Suami sampai Tewas di Surabaya, Petunjuk Gaib Ungkap Barang Bukti,