Dikatakan Merry sebelumnya, ST sudah sejak Desember 2017 meninggalkan rumah dan belum lagi berkunjung.
"Sudah lima bulan dia enggak ke sini, saya juga enggak terlalu tahu. Karena keseringan berada di rumah calon istrinya," ujar Merry.
Meski begitu ia tak menampik anaknya tersebut merupakan pelaku pembunuhan terhadap calon istrinya.
"Saya dapat kabarnya juga dari saudara yang di sana, saya tahu pas perempuannya sudah enggak ada begini. Terakhir anak saya ngabarin pas dia bilang mau foto-foto prewed itu," kata Merry.
Baca: Pembeli di Pasar Kaget Ternyata Lebih Memilih Belanja di Bawah Pohon, Ini Alasannya
Sementara itu Sementara itu Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son Manossoh mengatakan, berdasarkan pemeriksaan terhadap ST, diketahui motif pembunuhan ini karena pelaku merasa sakit hati.
Menurutnya, pelaku merasa tidak dihargai sebagai laki-laki lantaran kerap dimarahi oleh korban.
Terlebih setelah seluruh biaya untuk acara pernikahannya ditanggung oleh korban.
Baca: Pembuhun Calon Istri Dikenal Tertutup, Ketua RT: Terakhir Saya Lihat Waktu ST Masih SMP
"Korban ditusuk sebanyak empat kali di bagian perut dan punggung," kata Iver.
Untuk menghilangkan jejak, pelaku membuang dan membakar jasad LR di Pantai Karang Serang, Kabupaten Tangerang.
Sebelum membakar jasad korban, pelaku sempat menyimpan jasad korban di dalam mobilnya di dekat tempat tinggalnya di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.