SMBPTN 2018

Semangat Anak Berkebutuhan Khusus Ikuti SMBPTN UI, Tasya Ingin Jadi Dokter Jantung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antika Ramadhani saat ditemui di FHUI Depok, Beji, Depok, Selasa (8/5/2018).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Lulus ujian SMBPTN merupakan satu jalan bagi peserta untuk dapat meraih cita-citanya.

Mereka berusaha sebaik mungkin untuk dapat mengenyam pendidikan sesuai jurusan dan kampus yang dipilihnya.

Tasya Nurfitria yang merupakan jebolan SMAN 107 Jakarta merupakan satu di antara peserta yang ikut berjuang.

Baca: Sambut Ramadan, DMI Luncurkan Gerakan Bersih-bersih 2000 Masjid Se-Indonesia

"Saya milih kedokteran UI dan UIN, saya sudah siap dari jauh-jauh hari, makannya saya optimis," kata Tasya saat ditemui di FHUI, Beji, Depok, Selasa (8/5/2018).

Tasya Nurfitria (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Tidak sekedar memilih UI, alasan Tasya memilih jurusan Kedokteran juga terisnpirasi oleh Prof. Dr. dr. Mulyadi.

Meski termasuk anak berkebutuhan khusus, Tasya tampak tidak kekurangan percaya diri.

"Mau jadi dokter jantung, dari orangtua dan banyak juga orang lain yang mendukung," tegas Tasya.

Baca: PKL di Kolong Jalan Tol Pelabuhan, Beli Makanan Jadi Mudah Tapi Terlihat Kumuh

Serupa dengan Tasya, Antika Ramadhani juga memilih UI sebagai tempat mengeyam pendidikan.

Bedanya, siswi jebolan SMA 45 Jakarta ini memilih jurusan Psikologi.

"Milih psikologi karena memang dari dulu tertarik. Dari dulu memang penginnya di UI. Ada logo untuk disabilitas. Makanya saya tertarik dengan itu," ujarnya.

Meski belum memahami dunia psikologi, ia berharap nantinya dapat paham dunia perilaku manusia.

Berita Terkini