Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Terdapat aksi bakar ban yang dilakukan warga di sekitar Jalan Arteri Pondok Indah.
Dilansir TribunJakarta.com dari instagram @jktinfo, hal tersebut akibat warga menolak pengosongan rumah yang ditempatinya.
Aksi telah berlangsung sejak pukul 05.50 WIB, Rabu (9/5/2018). Dampaknya arus lalu lintas disekitarnya tersendat.
"05.50 Aksi massa membakar ban di Jalan TL Kostrad Jaksel dari warga yang tidak terima penertiban," tulis akun @TMCPoldaMetro.
Adanya aksi tersebut mengakibatkan layanan bus Transjakarta rute Harmoni-Lebak Bulus mengalami perpendekan layanan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Humas PT Transjakarta, Wibowo.
"Bus berputar di Kebayoran. Sementara Lebak Bulus melalui radio dalam keluar Gandaria City menuju Harmoni," kata Wibowo melalui pesan singkatnya.
Ia mengatakan, di koridor 8 dua anggota patroli Transjakarta atas nama Sugeng dan Robi dipukuli massa pada saat memantau jalur di sekitaran Kodim Tanah Kusir arah Harmoni.
Tak hanya itu, bahkan suasana di lokasi tampak mencekam.
Laporan WartaKota, Camat Kebayoran Lama, Sayid Ali menyatakan, aksi warga dilakukan untuk menghalangi proses eksekusi.
"Ya, rencana eksekusi hari ini dari Kodam Jaya," kata Sayid Ali kepada Warta Kota, Rabu (9/5/2018).
Penolakan serupa pernah dilakukan warga pada Januari 2018 lalu. Saat itu, warga memblokade jalan masuk ke komplek saat mendengar akan adanya eksekusi sejumlah rumah.
Baca: Ditanya Hubungan Kedekatannya dengan Yulia Mochammad, Opick Minta Doa, Siap Nikah Lagi?
Warga menilai, eksekusi belum bisa dilakukan lantaran proses hukum masih berjalan. Mereka merasa punya hak terhadap rumah itu karena telah menempatinya selama puluhan tahun.
Sementara, pihak TNI beranggapan bahwa rumah yang ditempati sebagian warga adalah rumah dinas milik TNI.
Dikutip dari Kompas.com, Kompleks Kodam Tanah Kusir dibangun pada 1962.
Kala itu, asrama dan barak tentara di atas lahan yang kini menjadi Hotel Borobudur, dibebaskan.
Tentara yang menetap di atasnya "bedol desa" ke hutan belantara yang kini disebut Tanah Kusir.
Pada 2016 lalu, Kodam Jaya melakukan pendataan terhadap warga yang dianggap masih berhak tinggal di 350 rumah yang ada di kompleks ini.
Mereka juga memasang plang aset atas nama Kodam Jaya.
Berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com dari Twitter @TMCPoldaMetroJaya, kondisi di lokasi mengalami kemacetan dikarenakan jalan ditutup total.
Disarankan bagi pengguna jalan untuk hindari jalan tersebut dengan menggunakan jalan alternatif lainnya.
Berikut deretan potret kondisi di tempat kejadian dirangkum TribunJakarta.com:
Baca: Penjelasan Polisi soal Pemicu Kerusuhan di Mako Brimob Depok
Baca: Dugaan Penghinaan dan Fitnah Kepada Jokowi, 2 Pimpinan Tabloid Obor Rakyat Ditangkap Kejaksaan Agung
Baca: Tak Diduga, Nisya Ahmad Ungkap Blak-Blakan Rahasianya Bersama Syahnaz Sadiqah
Baca: Sopir Kabur Usai Tabrakan Bus TransJakarta ke Median Pemisah Jalan hingga Sebabkan Satu Orang Tewas
Baca: Satu Ambulans Keluar dari Mako Brimob Sekitar Pukul 6 Pagi Hari Ini
Adanya aksi itu mendapatkan ragam komentar dari warga net.
@rpnzll05: Duhileh tadi lewat sini penuh perjuangan bgt!!!
@ibnurohman69: Dari Jam 4 pagi nih sampe sekarang baru kelar ckckck
@agnesadhita: Untung ga lewat situ
@itohcc: parah parah, aseli macetparah ampunnnn dah
@muh.azizekasukma: macetnya subhanallah