Cagub Sudrajat Menilai Apa yang Dilakukan Akhmad Syaikhu Bentuk Kebebasan Berekspresi

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

()

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Akibat tindakan Cawagub Jabar nomor urut 3, Akhmad Syaikhu, membentangkan kaos bertuliskan "2018 Asyik, 2019 Ganti Presiden" suasana di dalam Gedung Balairung Universitas Indonesia seketika menjadi ricuh.

Terjadi adu cekcok antara pendukung Asyik dengan pendukung Hasanah yang mayoritas berisi kader PDIP.

Cagub Jabar nomor 3, Sudrajat, membela apa yang sudah ia lakukan sebagai wujud kebebasan berekspresi dalam demokrasi. Dirinya mengatakan bahwa apa yang ia lakukan adalah hak nya sebagai warga negara.

"Semua harus belajar demokrasi dan semuanya, kaos banyak dijual di jalan. Wajar dalam negara demokrasi. Kita tahu untuk berkepala kepala dingin dan tidak terpancing. Ini adalah aspirasi itu ada kaos dimana-mana," ujar Sudrajat.

Baca: LSI Denny JA Sebut Elektabilitas Jokowi Masih Tinggi Tapi Goyah, Begini Penjelasannya

Sudrajat kembali beralasan bila apa yang ia lakukan merupakan sebuah aspirasi yang sudah dilaksanakan oleh banyak orang. Bahwa kaos #2019GantiPresiden sudah beredar banyak.

Akibat aksi ini, Sudrajat dan Syaikhu langsung mendapatkan perhatian dari KPU dan Bawaslu. Bahkan Sudrajat dikabarkan akan dipanggil oleh Bawaslu meminta penjelasan ini.

"Kalau ada panggil Bawaslu sudah ada tim advokasinya. Cuma harus dijelaskan apa pasalnya," ujar Sudrajat.

Saat debat, insiden ini terjadi mulut antara kedua kubu membuat beberapa menit terakhir debat pilgub Jabar menjadi mencekam, bahkan tim pendukung RINDU dan Deddy-Dedi mencoba untuk melerai perselisihan antara kedua kubu.

Untuk menenangkan masa PDIP yang marah, Cagub nomor urut 2, Tb Hasanuddin, yang juga merupakan Ketua DPD PDIP Jabar ikut menenangkan.

Berita Terkini