TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU -- Kepergian Inspektur Polisi Satu Auzar (56) menyisakan duka mendalam bagi jajaran kepolisian, tak hanya di Mapolda Riau, tempat ia bertugas.
Banyak yang menyampaikan duka cita, kehilangan almarhum, yang sering bertugas mengumandangkan azan.
Korban merupakan muazin dan seorang ustaz.
Duka kehilangan Iptu Auzar berhembus sampai ke Mabes Polri, Jakarta.
Iptu Auzar adalah polisi yang gugur akibat serangan yang dilakukan oleh para terduga teroris terhadap Mapolda Riau pada Rabu (16/5/2018) pagi.
Baca: Cerita Wartawan Kompas yang Berpapasan Terduga Teroris di Mapolda Riau Tapi Tak Diserang
Pengabdiannya di Korps Bhayangkara menyisakan banyak kesan untuk bawahannya, rekan kerjanya, bahkan atasannya.
Hal ini diakui Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Muhammad Iqbal.
Iqbal yang sempat bertugas di Polda Riau pada 2000-2005 punya kesan yang sulit ia lupakan terkait sosok Ipda Auzar.
"Orangnya disenangi semua orang karena sering membantu, cekatan enggak pernah mengeluh, proaktif, suka membantu siapa saja," ujar Iqbal di Mabes Polri, Rabu.
Selama bertugas di Polda Riau, Iqbal mengaku tahu betul sosok Ipda Auzar.
Kesehariannya tak jauh dari masjid atau mushola. Ia dikenal orang yang soleh dalam menjalankan kesehariannya.
Baca: Sederet Fakta Pelaku Bom Gereja Surabaya, Satu Keluarga Jadi Bomber dan Anggota JAD
Bahkan, Iqbal mengungkapan bahwa Ipda Auzar adalah guru mengaji sekaligus kerap menjadi muazin, atau orang yang terpilih di masjid untuk mengumandangkan azan.
"Keseharian memang sangat agamis, sangat Islami yang bersangkutan dekat sama masjid dan mushola," kata Iqbal.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Iptu Auzar sempat menjadi sopir Komjen Syafruddin saat bertugas di Polda Riau.
Saat ini Komjen Syafruddin sendiri sudah menjadi Wakil Kepala Polri (Wakapolri).
Bagi setiap anggota Polisi, Ipda Auzar adalah satu dari sekian banyak polisi yang berdedikasi.
Iqbal yakin, Ipda Auzar akan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Baca: Ais Bocah yang Selamat,Ternyata Anak Pelaku Bomber Penyerang Mapolrestabes Surabaya
Apalagi, Ipda Auzar gugur saat menunaikan tugas negara.
Ia meninggal ditabrak mobil oleh terduga teroris, saat memblokade jalan di sekitar Mapolda Riau agar tidak ada masyarakat yang mendekat Mapolda Riau diserang para terduga teroris.
"Almarhum naik pangkat jadi Iptu luar biasa anumerta karena memang kan saat memaksakan tugas negara," kata Iqbal.
"Saya yakin, insya Allah, ia sudah di sisi Allah SWT," ujarnya.
Selamat jalan, Ipda Auzar. (Yoga Sukmana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ipda Auzar, Guru Mengaji dan Muazin yang Gugur Dibunuh Teroris Riau"