BNPB Taksir Kerugian Akibat Gempa di Lombok Mencapai Rp 1 Triliun

Penulis: Nawir Arsyad Akbar
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Matraman, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018)

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menaksir kerugian akibat gempa 7 skala richter di Lombok, Nusa Tenggara Barat mencapai Rp 1 triliun.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, saat memberi keterangan kepada awak media di Graha BNPB, Jakarta Timur.

"Gempa 6,4 SK kemarin, data sementara Rp 414 miliar kerugian ekonominya. Apalagi ditambah 7 SK pasti dampaknya lebih dari Rp 1 trilun, tapi pastinya berapa nanti, BNPB akan hitung," ujar Sutopo, Senin (6/8/2018).

Ia mengatakan, bahwa pihaknya memiliki metode kaji cepat, untuk menghitung berapa nominal kerugian yang diakibatkan dari gempa yang melanda Lombok tersebut.

Penghitungan kerugian, nanti akan dilihat dari lima sektor, yaitu pemukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya, dan lintas sektor.

Kurir Sindikat Pemasok Sabu Tenda Oranye Diupahi Rp 20 Juta

"Jadi setelah kita hitung berapa kebutuhan kita, untuk lakukan rehabilitasi dan kerusakan di lima sektor tadi. Dari data sementara, dampak gempa 6,4 SK di Lombok Timur kemarin itu Rp 414 miliar, kebutuhanya belum kita hitung," ujar Sutopo.

Saat ini, BNPB dan tim SAR gabungan lebih fokus untuk membantu warga yang sedang mengungsui, dan mengevakusi korban meninggal di beberapa daerah.

BNPB juga memberi sejumlah pelayanan, demi menghilangkan trauma warga yang saat ini sedang mengungsi di tenda-tenda yang sudah disiapkan oleh sejumlah pihak.

"Ada kegiatan trauma healing, memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak agar mereka cepat pulih mentalnya. Termasuk memahami apa yang dilakukan saat terjadi gempa," ujar Sutopo.

Berita Terkini