Sudjiwo Tedjo Imbau Warganet Tidak Olok Amien Rais yang Anggap Mustahil Pemerintah Ambil Blok Rokan

Penulis: Erlina Fury Santika
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sudjiwo Tedjo (kiri) dan Amien Rais (kanan)

Melalui pertimbangan bisnis tersebut, pemerintah memutuskan untuk mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina setelah membandingkan dengan proposal yang diajukan oleh Chevron.

"Penawaran dari Chevron jauh di bawah penawaran dari Pertamina," kata Arcandra.

Saksi Ungkap Peran Betty Halim dalam Perkara Korupsi Dana Pensiun Pertamina

Menghemat Devisa PT Pertamina sendiri menyambut baik keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada perseroan.

Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengaku siap mengelola blok dengan produksi lebih dari 200.000 barel oil per hari tersebut.

Nicke meyakini pengelolaan Blok Rokan akan mengurangi impor minyak dan menghemat devisa.

"Sesuai proposal yang telah kami sampaikan kepada pemerintah, dengan mengelola Blok Rokan akan meningkatkan produksi hulu Pertamina yang akan mengurangi impor minyak, sehingga bisa menghemat devisa sekitar 4 miliar dollar AS per tahun, serta menurunkan biaya produksi hilir secara jangka panjang,” ujar Nicke.

Menurut dia, karakteristik minyak di Blok Rokan sesuai dengan konfigurasi kilang nasional. Nantinya akan diolah di dalam negeri, antara lain di kilang Balongan, Dumai, Plaju, da Balikpapan.

Untuk mempertahankan produksi, Pertamina akan memanfaatkan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) yang juga telah diterapkan di lapangan-lapangan migas Pertamina, seperti di Rantau, Jirak, Tanjung yang dikelola Pertamina EP. Termasuk penerapan steamflood yang juga sudah dilakukan dan berhasil di lapangan PHE Siak.

"Kami menilai pemerintah mempertimbangakan keputusan ini dengan matang, dalam rangka ketahanan energi nasional, penghematan devisa dan potensi peningkatan deviden bagi negara," kata Nicke.

"Dengan kepercayaan ini, kami akan mengoptimalkan sumber daya anak bangsa, yang telah berpengalaman mengelola blok migas sebelumnya,” lanjut dia.

Kekecewaan Chevron

Sr. VP Policy, Government & Public Affairs Yanto Sianipar mengatakan Chevron telah memperoleh informasi bahwa Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah mengumumkan penunjukan Pertamina sebagai Kontraktor KKS Rokan setelah kontrak berakhir pada 2021.

Chevron mengaku kecewa akan keputusan tersebut. Namun Chevron akan tetap melakukan koordinasi untuk keberlangsungan produksi Blok Rokan.

"Meskipun kami kecewa mendengar informasi ini, kami sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," kata Yanto seperti dikutip dari Kontan pada Rabu (1/8/2018).

Di sisi lain, Yanto juga menyebut Chevron tetap bangga karena bisa bermitra dengan pemerintah Indonesia di Blok Rokan.

"Chevron bangga telah menjadi mitra untuk Indonesia lebih dari 90 tahun," ujar Yanto. (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama).

Berita Terkini